JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan penggantian infrastruktur pipa hilir di Blok Rokan bisa selesai sebelum kontrak PT Chevron Pacific Indonesia berakhir pada Oktober 2021.

Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan pengantian pipa membutuhkan waktu dan kajian. Namun agar operasional Pertamina optimal setelah alih kelola, penggantian pipa tetap harus memenuhi target penyelesaian.

“Harapannya pertengahan 2021 selesai. Jadi pada saat alih kelola kami sudah siap,” kata Dharmawan di Jakarta, belum lama ini.

Pertamina telah menunjuk anak usaha sekaligus subholding gas, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk mengerjakan konstruksi penggantian pipa hilir tersebut. PGN kemudian menunjuk PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai pelaksana kegiatan.

“Saya belum bisa bicara mengenai nilai investasinya karena itu baru FEED. FEED-nya sedang dilakukan dengan konsorsium Pertagas dan PGN,” ungkap Dharmawan.

Pipa hilir untuk distribusi minyak di Blok Rokan menghubungkan beberapa lapangan, yakni Minas-Duri-Dumai dan Batam-Bangko-Dumai.

Pertamina sebelumnya mengatakan penggantian pipa adalah hal utama yang mendesak dilakukan saat masa transisi Blok Rokan. “Itu (penggantian pipa) adalah sesuatu yang kami butuhkan. Pipa sekarang termasuk yang harus diganti,” ujar Dharmawan.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan dalam steering committee yang dibentuk khusus untuk membahas transisi Blok Rokan, Pertamina sudah menyatakan keinginannya untuk bisa melakukan penggantian pipa dan harus bisa rampung sebelum menjadi operator.

Fatar Yani Abdurrahman, Deputi Operasi SKK Migas, mengatakan dalam steering committee dibahas semua item-item transisi, mulai rencana untuk menahan laju penurunan produksi, pengeboran termasuk pergantian pipa yang krusial. “Dari schedule dia (Pertamina) masuk lah (penggantian pipa) sebelum 2021 sudah selesai,” kata Fatar Yani.(RI)