JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengakui tidak menutup kemungkinan untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi dalam waktu dekat seiring rendahnya harga minyak dunia. Fajriyah Usman, Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, mengatakan harga BBM ditentukan beberapa faktor, antara lain harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, inflasi dan lain-lain.

Perhitungan harga jual BBM nonsubsidi dan nonpenugasan ditetapkan Pertamina periodik bulanan dengan mempertimbangkan, salah satunya adalah perkembangan harga minyak dan harga BBM di pasaran.

“Jika hingga akhir bulan ini harga minyak dunia tetap di posisi rendah, maka dimungkinkan bagi Pertamina untuk melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi. Adapun untuk harga BBM subsidi dan penugasan adalah kewenangan pemerintah untuk penetapan harga jualnya,” kata Fajriyah di Jakarta, Senin (23/3).

Pertamina juga sudah melakukan penurunan harga BBM nonsubsidi sejak Februari 2020. Harga BBM yang tidak disubsidi oleh pemerintah itu lebih rendah dari para kompetitornya.

Menurut Fajriyah, Pertamina selaku operator akan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah. Hingga saat ini harga BBM mengacu pada ketentuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Pertamina selalu comply dengan hal tersebut. Apabila nanti ada perubahan peraturan atau kebijakan, Pertamina akan menyesuaikan,” katanya.

Pertamina lanjut Fajriyah tetap terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebagai faktor utama yang menentukan harga BBM. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah dunia WTI berjangka dipatok pada posisi US$22,86 per barel. Sementara untuk Brent US$26,15 per barel.(RI)

Jenis BBM nonsubsidi Pertamina dan harga jualnya :

-Gasoline:
Pertamax Turbo ( RON 98) Rp9.850/liter
Pertamax ( RON 92) Rp9.000/liter
Pertalite (RON 90) Rp7.650/liter

-Gasoil :
Pertamina Dex (CEN 53) Rp10.200/iter
Dexlite ( CEN 51) Rp9.500/liter