JAKARTA – PT Pertamina (Persero) sudah memulai proses transisi pengalihan bisnis gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) yang biasa ditanganinya kepada anak usaha sekaligus subholding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Basuki Trikora Putra, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, mengatakan nantinya PGN akan memasarkan portofolio gas yang selama ini dimiliki Pertamina.

Selama ini Pertamina dipercaya dan ditugaskan untuk memasarkan produk LNG yang diproduksi dari kilang LNG Bontang ke berbagai negara, seperti Korea Selatan dan Jepang.

“Nanti dalam kerangka holding migas,  Pertamina dan afiliasi akan mengatur di internal. Itu akan dialihkan ke PGN dalam masa transisi ini. Ke depan, untuk yang berkaitan infrastruktur overseas kami kasih ke PGN,” kata Basuki saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Basuki, dalam masa transisi Pertamina masih berkoordinasi internal dengan PGN. “Jadi bahasanya masa transisi, belum cut off,” tukasnya.

Lebih lanjut, Basuki menuturkan proses transisi ditandai dengan diikutsertakannya PGN dalam pembahasan jual beli LNG dari para pembeli gas dari Jepang atau western buyer yang kontrak jual belinya akan habis pada tahun depan. “Sekarang masih Pertamina (penjajakan), kan masih masa transisi tapi kami gandeng PGN,” ujar Basuki.

PGN sebenarnya telah memulai masuk di bisnis LNG yang ditandai dengan penandatanganan kontrak jual beli LNG dengan Sinopec, perusahan asal China untuk pengiriman tahun depan.

Basuki menjelaskan selain potensi pembeli dari Jepang, Pertamina bersama PGN kini tengah menjajaki beberapa potensi pembeli lain. “Kan ada Asia Timur, ada konsumen besar seperti Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan. Itu masih kita jajaki,” kata Basuki.(RI)