JAKARTA – Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) mengklaim bahwa saat ini masyarakat sudah bisa ikut mengawasi dan mengetahui kegiatan operasional Pertamina, terutama untuk kegiatan impor BBM, minyak mentah dan LPG yang dilakukan Pertamina.

Informasi tersebut dibagikan Ahok melalui akun resmi twitter Ahok (@basuki_btp). Dalam unggahannya Ahok mengatakan bahwa mulai hari ini, Rabu (12/2) akses akses Informasi operasional Pertamina terkait pengadaan crude, LPG dan BBM termasuk status kapal charter sudah dapat diakses melalui website resmi perseroan (www.pertamina.com).

“Dengan keterbukaan informasi ini kami berharap mendapatkan masukan dan saran terbaik dari publik,” tulis Ahok dalam unggahannya, Rabu.

Dia pun mengarahkan masyarkat untuk tidak segan menghubungi contact center Pertamina untuk mendapatkan informasi lengkap terkait pengadaan tersebut. “Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengadaan tersebut, dapat menghubungi Contact @pertamina 1500 000,” tulis Ahok.

Dunia Energi mencoba menelusuri link yang dilampirkan Ahok di statusnya, namun sayang hanya informasi kapal dan pengumuman pengadaan minyak mentah dan produk minyak dan pengadaan kapal yang bisa diakses. Sementara laporan pengadaan impor Pertamina justru tidak bisa diakses atau hanya berisi informasi link yang dituju tidak tersedia.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengungkapkan ini memang merupakan hal baru bagi Pertamina untuk membagikan informasi mengenai impor minyak mentah, BBM ataupun LPG.

“Ya baru kali ini kami sampaikan. Untuk meningkatkan transparansi informasi,” kata Fajriyah.

Dalam tabel yang terpampang di halaman laporan pengadaan impor periode 2019. Pengadaan yang dilakukan dengan incoterm FOB sebesar 74% dari total volume, sedangkan CFR sebesar 26% dari total volume. Pengadaan yang dilakukan dengan kontrak jangka panjang (Term) sebesar 50% dari total volume, sedangkan kontrak jangka pendek (Spot) sebesar 50% dari total volume. Pertamina tercatat telah melakukan impor minyak mentah sepanjang tahun lalu mencapai 87.063.238 barel atau senilai US$ 5,72 miliar. Ada 12 negara yang menjadi pemasok minyak mentah Pertamina sepanjang tahun lalu dimana Arab Saudi dan Nigeria menjadi dua negara yang jadi pemasok terbanyak. Arab Saudi sendiri memasok minyak mentah jenis Arabian Light Crude dengan volume 35.,683.321 barel. Sementara pemasok dari negara lain Equatorial Guinea, Malaysia, New Zealand, Papua New Guinea, Sudah, Australia, Uni Emirat Arab, Norwegia, Vietnam dan Amerika Serikat.

Tabel kedua adalah impor produk yang dilakukan oleh Pertamina dengan beberapa sumber pasokan berasal dari Sinagpura, Arab Saudi,Malaysia, Uni Emirat Arab, Norwegia, China, Belgia, Korea Selatan dan Brunei Darussalam. Pengadaan yang dilakukan dengan incoterm FOB sebesar 66% dari total volume, sedangkan CFR sebesar 34% dari total volume.
Pengadaan yang dilakukan dengan kontrak jangka panjang (Term) sebesar 91% dari total volume, sedangkan kontrak jangka pendek (Spot) sebesar 9% dari total volume. Sepanjang tahun lalu Pertamina melakukan impor untuk BBM jenis gasoline diantaranya HOMC 92 (HIGH OCTANE MOGAS COMPONENT 92), Pertamax, Pertamax Turbo, Premium, Avgas, Pertamina Dex dan Naphta. TIdak hanya itu ternyata Pertamina sepanjang tahun lalu juga masih impor BBM jenis Solar/HSD/MGO/ADO dengan volume 816.622 barel dari Malaysia. Secara keseluruhan total pengadaan gasoline atau produk minyak mentah mencapai 128.423.637,73 barel dengan nilai US$ 8,87 miliar.

Untuk impor LPG tahun 2019 pengadaan yang dilakukan dengan incoterm FOB sebesar 1% dari total volume, sedangkan CFR sebesar 99% dari total volume.
Pengadaan yang dilakukan dengan kontrak jangka panjang (Term) sebesar 79% dari total volume, sedangkan kontrak jangka pendek (Spot) sebesar 21% dari total volume. Beberapa negara pemasok LPG Pertamina diantaranya Amerika Serikat, Uni Emriat Arab, Algeria, Angola, Arab Saudi, Kuwait, Nigeria, Qatar, Bahrain, Australia,Kuwait. Total volume LPG yang diimpor tahun lalu sendiri mencapai 5,844,919 Metrik Ton (MT), dengan nilai mencapai US$2,27 miliar.(RI)

Informasi pengumuman pengadaan minyak mentah dan produk
https://pertamina.com/id/news-room/crude-and-products-procurement

Informasi daftar kapal
https://pertamina.com/id/informasi-kapal