JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melalui Petrochemical Industry Business SH Commercial & Trading Regional Kalimantan melakukan penjualan 3.000 metrik ton (MT) produk metanol kepada produsen biodiesel di wilayah Kalimantan Selatan.

Oos Kosasih, Vice President Petrochemical Industry Business SH Commercial & Trading, menyatakan penjualan metanol ini merupakan langkah dan komitmen awal Pertamina dalam menyediakan layanan penjualan produk petrokimia di pasar domestik.

“Di tahun ini, SH Commercial & Trading memiliki strategi besar yakni Strategi Ekspansi, salah satunya ekspansi ke produk baru yakni produk-produk petrokimia. Strategi ini diturunkan menjadi salah satu program yakni Go Petchem, dimana produk Petrokimia dijadikan ‘engine’ baru perusahaan dalam mencapai growth yang lebih baik lagi,” kata Oos, Senin (17/5).

Menurut Oos, dengan penjualan metanol kepada industri produsen biodiesel ini adalah bentuk sinergi dan simbiosis mutualisme dalam rangka mendukung program pemerintah dalam pemanfaatan metanol untuk dijadikan produk biodiesel sebagai bahan campuran solar menjadi biosolar.

“Metanol adalah salah satu bahan campuran utama dalam produksi Fatty Acid Methyl Ester atau FAME. FAME inilah yang kemudian dicampur dengan solar untuk dijadikan produk biosolar. Saat ini kebiijakan pemerintah untuk pemanfaatan biodiesel dalam campuran solar adalah 30% atau biasa kita ketahui sebagai Biosolar 30 (B30),” ungkap Oos.

Subholding Commercial and Trading memproyeksikan penjualan produk metanol nasional sepanjang tahun ini bisa mencapai 50 ribu MT. Pertamina menargetkan ekspansi produk petrokimia ini dapat memenuhi kebutuhan metanol, khususnya di pasar domestik.

Oos mengatakan pada tahun perdana ini, Pertamina akan terus mengembangkan layanan dalam menyediakan produk-produk petrokimia yang dibutuhkan di Indonesia. Manajemen menilai potensi pasar produk petrokimia ini masih sangat besar, tidak hanya metanol dan Pertamina siap memenuhi kebutuhan ini. “Kami akan terus menggenjot pemasaran produk petrokimia ini untuk mendukung ketahanan energi nasional,” kata Oos.(RI)