JAKARTA – Usai merampungkan proses transformasi dari Subholding Shipping menjadi Subholding Integrated Marine Logistics, PT Pertamina International Shipping (PIS) melanjutkan ke fase capaian aspirasi yang telah ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) yaitu meraih pendapatan sebesar US$4 miliar pada 2027.

PIS telah menetapkan berbagai strategi agar dapat memenuhi target aspirasi tersebut. Perbaikan-perbaikan dari berbagai lini terus dilakukan, dimulai dari efisiensi kegiatan operasional shipping & marine cost peningkatan kinerja untuk meminimalisasi  transport losses, perluasan market melalui sinergi antar anak usaha Pertamina maupun melalui strategic partnership hingga melakukan kegiatan investasi baik organik maupun anorganik.

Wisnu Medan Santoso, Direktur Pengembangan Bisnis PIS, mengatakan keberhasilan restrukturisasi PIS menjadi Subholding Integrated Marine Logistics menjadi pendorong utama  menuju perusahaan marine logistics terintegrasi kelas dunia. “Oleh karena itu, perlu dukungan penuh dari seluruh pekerja PIS untuk mewujudkan aspirasi pendapatan sebesar US$4 Miliar pada tahun 2027,” katanya, Rabu(27/10).

Untuk mewujudkan hal tersebut, PIS berencana meningkatkan jumlah kapal milik tanker dimana saat ini jumlahnya telah mencapai 95 unit dan akan terus ditingkatkan jumlahnya sehingga mencapai di atas 164 unit dengan cara akuisisi maupun newbuild. Peningkatan jumlah kapal milik tanker tersebut diharapkan akan meningkatkan kemampuan PIS dalam mendistribusikan kargo yang saat ini berada pada angka 125 juta ton per tahun menjadi 180 juta ton per tahun.

Selain itu, PIS juga berencana untuk memperluas segmentasi jenis produk yang dapat didistribusikan. Dari yang sebelumnya hanya crude, clean petroleum product dan LPG, ke depan PIS berencana akan merambah ke segmen Dimethyl Ether (DME), petrochemicals, dan drybulk. Tidak ketinggalan segmen green cargo yang terdiri dari LNG maupun biodiesel telah masuk ke dalam roadmap PIS dalam pengembangan jenis kargo masa depan serta mengemban amanat stakeholders dalam peningkatan aspek ESG perusahaan.

“Penambahan rantai bisnis sejak selesai proses transformasi, dari yang sebelumnya hanya bisnis shipping dan marine business menjadi shipping, marine, logistics and port business merupakan modal besar bagi PIS sehingga diperlukan rencana strategis untuk mencapai aspirasi tersebut, Salah satunya adalah penambahan jumlah armada kapal milik dan hal ini dapat dicapai dengan tersedianya alokasi capital expenditure sesuai perencanaan,” kata Wisnu.(RI)