JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), operator di Wilayah Kerja Mahakam telah melaksanakan tahap pertama proses sail away atau melayarkan ke laut jacket (kaki) anjungan lepas pantai untuk proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN). Proyek pembangunan tiga anjungan lepas pantai tersebut memiliki nilai investasi US$105 juta. Investasi tersebut hanya untuk pembangunan tiga anjungan, di luar biaya pengeboran. Proyek tersebut ditargetkan dapat mendukung 20% produksi Mahakam pada 2024.

Berlokasi di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, tahap pertama proses sail away jacket anjungan JML1 telah dilaksanakan untuk menempuh perjalanan laut menuju perairan Kalimantan Timur. Selanjutnya jacket akan dipasang di Lapangan South Mahakam yang berada di lepas pantai. Jacket JML1 ini memiliki berat 565 ton, dengan keseluruhan berat untuk ketiga jacket mencapai 2.000 ton. Jika digabungkan dengan pile dan conductor pipe ketiga jacket tersebut, total berat material dalam sail away ini mencapai 5.000 ton.

Selanjutnya, pada pertengahan April 2021, jacket untuk anjungan lepas pantai WPS3 dan WPN4 yang keduanya berada di Lapangan Sisi Nubi akan menyusul dikirim ke lokasi. Setelah itu akan dilakukan pemasangan instalasi pipeline menuju fasilitas terpasang sepanjang 16 kilometer.

Agus Amperianto, General Manager PHM, berharap produksi migas dari proyek JSN akan mampu menopang produksi Mahakam. “Pada saat produksi puncak  kontribusi dari ketiga anjungan itu diharapkan akan mencapai 120 MMscfd,” kata Agus, Kamis (1/4).

Agus mengatakan, meski berlangsung di tengah pandemi Covid-19, secara umum kemajuan pekerjaan proyek JSN masih sesuai target.

Luky A Yusgiantoro, Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas, menyambut baik tercapainya kegiatan sail away jacket JML1 sebagai salah satu milestone utama untuk realisasi proyek JSN di tengah masa pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut merupakan upaya SKK Migas dan KKKS untuk mendukung pencapaian target produksi minyak satu juta barel dan 12 miliar kaki kubik per hari gas pada 2030. Proyek JSN diharapkan selesai pada kuartal IV 2021.

“SKK Migas mendorong agar milestone berikutnya seperti sail away jacket untuk dua anjungan lepas pantai lainnya (WPS3 dan WPN4) bisa dicapai sesuai dengan tata waktu yang direncanakan. Begitu juga dengan milestone terkait instalasi topside platform, hook-up dan pencapaian target Ready for Drilling (RFD) untuk ketiga anjungan pada akhir 2021,” kata Luky.(RA)