Kegiatan  sharing knowledge dalam bentuk forum “Pengembangan Surfaktan Lokal” yang diadakan PT Pertamina EP di Jakarta, Kamis (21/2). (foto: dokumentasi Pertamina EP/Dunia-Energi)

 

JAKARTA– Untuk mendukung ketahanan energi nasional peran badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi sangat sentral. Karena itu, PT Pertamina (Persero) melalui salah satu anak usahanya, yaitu PT Pertamina EP (PEP), Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, terus berupaya mencari sumber minyak dan gas. Untuk mendukung hal tersebut, PEP tentunya terus menggiatkan berbagai macam inovasi, salah satunya melalui program Enhanced Oil Recovery (EOR).

John H Simamora, Development Director PEP, mengatakan PEP berkomitmen mendukung penuh program-program EOR dalam peningkatan produksi tahap lanjut yang berkesinambungan. Dalam kebijakan tersebut, PEP menjalankan rencana implementasi EOR secara massive serta Pertamina EP akan menjalankan delapan proyek EOR terkait surfaktan, polimer, dan karbondioksida (CO2).

Menurut John, pekerjaan chemical EOR melibatkan multidisiplin ilmu dan pemangku kepentingan (stakeholder) sehingga diperlukan persamaan persepsi tentang chemical EOR serta mekanisme surfaktan dalam peningkatan perolehan minyak.

“Untuk mewujudkannya, kami mengadakan sharing knowledge dalam bentuk forum yang dihadiri oleh lembaga/instansi terkait dengan tema diskusi kedua, yaitu “Pengembangan Surfaktan Lokal” pada Kamis (21/2) pekan lalu untuk menjaga keberlanjutan roadmap pengembangan surfaktan lokal dalam jangka panjang sebagai chemical EOR,” ujar John dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Selasa (26/2).

Forum EOR tersebut diselenggarakan sebagai upaya untuk mewujudkan komunikasi yang intensif antar-stakeholder surfaktan EOR sehingga dapat meningkatkan sinergi untuk mempercepat proses pengembangan dan peningkatan kualitas surfaktan lokal.

Kegiatan ini dihadiri oleh 67 peserta yang terdiri atas berbagai kalangan, yaitu akademisi, SKK Migas, Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), Asosiasi Perusahaan Migas nasional (Aspermigas), dan Komunitas Migas Indonesia (KMI).

“Kegiatan ini harus bisa ditanggapi positif oleh para stakeholder, khususnya para komunitas-komunitas atau asosiasi yang bergerak dalam bidang chemical EOR untuk dapat meningkatkan kualitas chemical serta kapabilitas dalam melakukan seleksi dan formulasi chemical,” katanya.

Andi W Bachtiar, VP EOR Pertamina EP, mengatakan PEP telah lama mendukung pengembangan surfaktan produk lokal dengan program kerjasama dengan penelitian dari IPB, UGM, UPN, ITB, Lemigas untuk mencari surfaktan yang cocok. Kerja sama tersebut merupakan proyek jangka panjang yang terus dikembangkan hingga mampu mendapatkan surfaktan yang cocok diimplementasikan di lapangan.

“Untuk kegiatan chemical secara short term PEP bekerja sama dengan perusahaan terkemuka di dunia seperti SNF pada kegiatan polymer flooding dan peningkatan kualitas surfaktan lokal dalam long term dengan Solvay ataupun EOR Alliance. Target jangka panjang Pertamina EP dapat membantu peningkatan kapabilitas nasional dalam bidang EOR,” katanya. (RA)