JAKARTA– PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) sekaligus kontraktor kontrak kerja sama (KKS) di bawah koordinasi dan supervisi SKK Migas, mencatatkan prestasi mengagumkan pada ajang Public Relations Indonesia Awards (PRIA) 2018 yang digelar di Surabaya, pekan lalu. Pertamina EP meraih enam penghargaan PRIA yang tahun ini bertema “Kepemimpinan yang Menginspirasi”.

Enam penghargaan yang disabet Pertamina EP itu untuk kategori Anak Usaha BUMN terpopular di Media, Sustainability Report dari Cepu Field, Video Profile dari Bunyu Field, dan Community Based Development dari Subang Field. Selain itu, penghargaan juga diperoleh untuk kategori Community Based Development dari Tarakan Field, dan Community Based Development dari Pangkalan Susu Field.

Asmono Wikan, CEO PR Indonesia, mengatakan kepemimpinan merupakan elemen penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi, termasuk PR. “Tanpa pemimpin yang memahami pentingnya PR (public relations), mustahil PR dapat memberikan kontribusi optimal,” ujarnya.

Edy Sunaedy, Vice President Legal & Relation PT Pertamina EP, mengatakan pihaknya mensyukuri raihan enam penghargaan bagi Pertamina EP di ajang PRIA tahun ini. Manajemen Pertamina EP menyampaikan terima kasih kepada PR Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan yang dapat menambah wawasan. “Kami berharap peran PR dapat terus meningkat untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan,” katanya.

Hingga saat ini, Pertamina EP adalah salah satu anak usaha di sektor hulu yang memberikan kontribusi besar bagi induk usaha. Sepanjang 2017, Pertamina EP mencatatkan laba bersih sebesar US$ 615 juta, naik dibandingkan laba bersih 2016 yang tercatat US$ 589 juta. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan usaha dari US$ 2,49 miliar pada 2016 menjadi US$ 2,76 miliar pada 2017.

Pendorong peningkatan laba bersih juga berasal dari produksi siap jual (lifting) mencapai 77.900 barel per hari, dari sebelumnya 77.200 bph. Kenaikan laba juga ditopang harga minyak mentah global yang membaik pada akhir tahun lalu, bahkan jenis Brent bisa menyentuh US$ 70 per barel.

Tahun ini, Pertamina EP menargetkan produksi produksi migas mencapai 253,2 ribu barel setara minyak per hari (bsmph). Target produksi ini lebih tinggi dari realisasi produksi 2017 yang hanya 253 ribu bsmph. Kenaikan produksi pada 2018 diharapkan didapat dari beberapa kegiatan pemboran sumur pengembangan dan work over. Menurut rencana, Pertamina EP
akan mengebor 83 sumur pengembangan dan pengerjaan ulang sebanyak 146 sumur. (dr)