JAKARTA – PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu menargetkan bisa mendapatkan persetujuan rencana pengembangan (plan of development/PoD) lima proyek migas baru dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Perseroan mengharapkan persetujuan PoD bisa diperoleh paling lambat April 2017.

Nanang Abdul Manaf, Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina EP, mengatakan jika PoD bisa terealisasi pada April, Pertamina EP bisa langsung melakukan persiapan tahap konstruksi sehingga percepatan peningkatan produksi bisa terealisasi.

“Kami menargetkan ada beberapa proyek, seperti Bambu Besar, Akasia Bagus di Jawa Barat, Blok Tapen di Jawa Tengah, Blok Benggala di Sumatera Utara serta , serta di Bunyu,” kata Nanang disela diskusi bersama media di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (22/3).

Pertamina EP menargetkan tiga blok yakni Tapen, Akasia Bagus dan Bambu Besar bisa berproduksi, tanpa membutuhkan waktu yang lama. Ketersediaan fasilitas di sekitar blok-blok tersebut membuat tahap persiapan sumur nantinya bisa dilakukan dengan waktu yang tidak terlalu lama. Selain waktu, efisiensi juga ditargetkan bisa dilakukan dari sisi pembiayaan proyek.

“Tapen, Akasia Bagus, Bambu Besar itu 2018 ditargetkan bisa onstream. Itu tidak terlalu besar juga biayanya karena fasilitas sudah ada,” kata Nanang.

Satu blok, Jatiasri sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah untuk segera dikembangkan Pertamina EP. Jatiasri merupakan bagian dari Aset 3 di Jawa Barat. Blok Jatiasri juga merupakan bagian dari salah satu prioritas perusahaan dalam pengembangan sumur-sumur baru.

Menurut Nanang, ada tujuh sumur yang disiapkan Pertamina EP dalam pengeboran di Blok Jatiasri dengan proyeksi kapasitas produksi minyak mencapai 500 barel per hari (bph) untuk setiap sumur, sehingga diharapkan akan menambah kapasitas produksi minimal sebesar 3.500 bph.

“Untuk proses, saat ini sekarang kita tambah titik serap. Kita upgrading fasilitas yang ada disana,” tambahnya.

Nanang mengatakan, jika di Jatiasri terdapat tujuh sumur dengan masing-masing kapasitas 500 bph, maka hal serupa diharapkan juga bisa terjadi diproyek lainnya.

“Tambahan produksi kita harap bisa jadi sampai 17 ribu bph, bahkan dari aset-aset itu itu bisa mendekati 20 ribu bph,” ungkapnya.

Pada tahun ini, Pertamina EP menargetkan memproduksi minyak sebesar 85 ribu bph, meningkat dibanding realisasi 2016 sebesar 83.673 bph. Untuk produksi ditargetkan 1.041 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), naik dibanding tahun lalu sebesar 989 MMSCFD.(RI)