JAKARTA– PT Pertamina EP, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas sekaligus anak usaha PT Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream, memproyeksikan kenaikan produksi minyak dan gas dari Asset 3 sepanjang 2021.

Wisnu Hindadari, General Manager Pertamina EP (PEP) Asset 3, mengatakan target produksi minyak tahun ini sesuai RKAP sebesar 13.616 BOPD dan gas 259 MMSCFD. Proyeksi produksi ini lebih tinggi dari pencapaian sepanjang 2020, yaitu 12.271 BOPD minyak dan 250,09 MMSCFD gas.

“Kontribusi kenaikan produksi tahun lalu berasal dari keberhasilan sumur pemboran dengan QOI (laju produksi awal) yang melebihi target, di antaranya JAS-19, JAS-16ST, ABG-08, BBS-11. Dari target QOI sembilan sumur bor sebesar 2.559 BOPD, realisasi QOI pemboran sebesar 3.209 BOPD,” ujar Wisnu kepada Dunia Energi, Kamis (14/1).

PEP Asset 3 mengelola wilayah kerja di Jawa Barat. Kegiatan operasi itu dilakukan oleh tiga field meliputi Tambun Field, Subang Field, dan Jatibarang Field.

PEP Asset 3 Jatibarang Field memberi kontribusi terbesar produksi minyak bagi Asset 3 yaitu 6.051 BOPD dan gas dari PEP Asset 3 Subang Field, yaitu 174,42 MMCFD. Adapun produksi gas Jatibarang Field sebanyak 46,33 MMSCFD atau 97,51% dari RKAP revisi 2020, minyak Subang Field sebesar 4.629 BOPD atau 103%. Adapun produksi PEP Asset 3 Tambun Field tahun lalu minyak sebesar 1.694 BOPD dan gas 29,35 BOPD.

Wisnu mengatakan, demi mencapai target yang diproyeksikan tahun ini, ada sejumlah tantangan yang dihadapi, yaitu merealisasikan rencana kerja sesuai tata waktu dan hasil kerja yang baik. Salah satu tantangan terberat adalah penyelesaian perbaikan Main Oil Line Xray XA-Balongan di Kabupaten Indramayu yang sepanjang 2020 mengalami kebocoran.

“Selain itu adalah target penyelesaian RK (rencana kerja) sumur yang cukup masif seperti pemboran 28 sumur yang berarti tiga kali lipat jumlah RK pemboran tahun sebelumnya. Juga sejumlah RK WO (Work Over) dan WI (Well Intervention), disamping penyelesaian beberapa fasilitas di struktur-struktur baru seperti JAS, BBS, dan ABG,” ujarnya.

Menghadapi tantangan tersebut, lanjut Wisnu, solusi yang disiapkan loleh PEP Asset 3 tersebut mulai dari Maturity Planning, koordinasi dan komunikasi internal maupun eksternal baik dengan SKK Migas dan beberapa Kementerian terkait perizinan lingkungan. Di luar itu, PEP Asset 3 juga juga melakukan percepatan-percepatan yang dapat dilakukan selama proses eksekusi. “Semua itu tentunya tetap mengikut kaidah excellent execution dan pemenuhan aspek administrasi yang baik,” katanya. (DR)