PEKANBARU – Pertamina Hulu Rokan (PHR) menerapkan digitalisasi secara menyeluruh dalam mengelola blok Rokan. Digitalisasi di sana terpusat pada Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas.

Sukamto Thamrin, Corporate Affair PHR, menjelaskan penerapan digitalisasi setidaknya memberikan empat manfaat utama, yakni peningkatan kinerja keselamatan, penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi / LPO hingga sekitar 40%, optimalisasi kemampuan fasilitas produksi dan peningkatan efisiensi.

Dia menjelaskan fasilitas IODSC merupakan sumber informasi atau ‘big data’ berkaitan dengan aktivitas sumur dan peralatan di lapangan. Setiap hari ada sekitar 4.000 hingga 5.000 data yang masuk. Data tersebut diolah agar menjadi informasi berharga yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. IODSC memanfaatkan transformasi digital dengan menyimpan pengetahuan dari para ahli dari berbagai bidang dan mengimplementasikannya untuk kinerja sumur dan peralatan.

“Keberadaan fasilitas IODSC juga dapat dikolaborasikan dengan Pertamina Integrated Command Center (PICC),” kata Sukamto, Rabu (15/9).

Blok Rokan kata dia juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/ AI) untuk beberapa pekerjaan di lapangan, misalnya pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis untuk merencanakan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien, identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal, analisa dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal, serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.

“Pemanfaatan teknologi seperti ini tentu sangat efisien sumber daya dan waktu jika dibandingkan dengan cara manual,” ujar Sukamto.

Dia menyatakan data yang terekam juga dapat digunakan untuk menyusun prioritas pekerjaan kritikal dan perawatan sumur serta peralatan. Sehingga, mobilisasi logistik pendukung operasi migas dapat berjalan lebih sistematis dan efisien. “Pergerakan kendaraan operasional Perusahaan juga dapat dipantau dari fasilitas IODSC,” ungkap dia.

Menurut Sukamto peningkatan produksi WK Rokan didukung oleh beberapa faktor utama yakni kegiatan pengeboran sumur-sumur produksi minyak yang baru, menahan laju penurunan produksi alamiah (natural decline), dan menjaga keandalan fasilitas operasi produksi. Faktor-faktor tersebut sangat ditunjang oleh penerapan teknologi digital yang masif di blok Rokan.

Basuki Tjahaja Purnama, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menegaskan penerapan digitalisasi di Rokan harus dapat mendukung operasi hulu migas yang selamat, andal, dan efisien sehingga memberikan devisa lebih besar bagi negara.

Menurutnya digitalisasi di blok Rokan bisa dijadikan acuan untuk memperluas penerapannya di seluruh operasi hulu Pertamina, bahkan bisa juga untuk sektor hilir juga.

“Alih kelola WK Rokan bukan hanya tentang pengalihan wilayah kerja, namun juga tentang sistem dan keahlian orang-orangnya,” kata Basuki.