JAKARTA – Eni Muara Bakau BV, anak usaha dari Eni, perusahaan migas asal Italia yang merupakan operator dari Blok Muara Bakau sudah memulai pengeboran dua sumur infill JKK-12 dan JNE 9.

Dalam laporannya kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tujuan dilakukannya dua pengeboran tersebut untuk mempertahankan produksi dari Muara Bakau yang disumbangkan Lapangan Jangkrik.

“Kegiatan pemboran sumur infill JKK-12 dan JNE 9 sejak awal 2019 untuk dapat mempertahankan decline dan besar harapan bisa produksi kembali ke 680 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) well head atau inlet Floating Production Unit (FPU),” kata Wisnu Prabawa Taher,  Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Kamis (18/4).

Eni menargetkan agar dua sumurnya ini bisa mulai berproduksi pada tahun ini. Eni masih menunggu hasil well clean up serta test yang saat ini sedang berlangsung dan JKK-12 infill well. Jika tidak ada halangan maka sumur ini diharapkan bisa mulai produksi akhir April 2019 setelah pemasangan facilitas subsea selesai.

“Sementara untuk JNE 9 diharapkan berproduksi di akhir Agustus 2019 setelah pemboran dan pemasangan subsea selesai,” ujar Wisnu dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini Eni Muara Bakau BV memiliki hak partisipasi sebesar 55% di Lapangan Jangkrik. Sisanya, dikuasai Engie sebesar 33,3% dan sebanyak 11,7% dikuasai anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN, yakni PT Saka Energi Muara Bakau.

Selain Lapangan Jangkrik, Eni saat ini juga tengah menggarap proyek Lapangan Merakes di Blok East Sepinggan, yang baru saja merubah rezim atau kontrak dari cost recovery menjadi gross split.(RI)