JAKARTA – Sadar akan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan pada masyarakat dan lingkungan, Pertamina dan afiliasinya terus berupaya mengimplementasikan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkontribusi terhadap pembangunan. Dengan program yang berkelanjutan , PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai afiliasi dari Subholding Gas Pertamina berhasil meraih penghargaan di Indonesian SDGs Award (ISDA), Jumat(17/9).

Pertagas berhasil meraih dua penghargaan dalam kategori Sustainable Development Programs (SDGs) Program CSR, yaitu Peringkat Gold untuk program Saung Patra (Desa Unggul Petani Berdaya) dan Daya Krida Gresik Kotugres. Program Saung Patra dinilai berhasil berkontribusi pada tujuan SDGs nomor 2 yaitu peningkatan ketahanan pangan rumah tangga miskin melalui pertanian ramah lingkungan terhadap mitra binaan Pertagas, Kelompok Priangan Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Jawa Barat.

Program Saung Patra yang dirintis sejak tahun 2017, memberikan pembinaan pada 78 rumah tangga miskin yang berprofesi sebagai buruh tani. Melalui berbagai pelatihan seperti pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati yang ramah lingkungan, pemanfaatan alat pertanian modern dan strategi pemasaran produk, kini pendapatan buruh tani Kelompok Priangan Desa Cilamaya telah meningkat. Semula, mereka mendapat Rp1.300.000/bulan kini mereka mampu memperoleh penghasilan Rp 1.600.000/bulan. Tak hanya itu, pupuk organik dan pestisida nabati yang mereka gunakan juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan reduksi pengunaan pupuk kimia sehingga menghasilkan 28 hektar lahan pertanian ramah lingkungan.

Sementara program Daya Krida Gresik Kotugres, dinilai berhasil berkontribusi pada tujuan SDGs nomor 8 yaitu peningkatan peluang usaha dan kerja bagi masyarakat melalui pelatihan usaha konveksi dan sablon untuk Komunitas Tuli Gresik (Kotugres) di Jawa Timur. Petagas membina 26 orang teman tuli dengan memberikan pelatihan mendesain pola dan menjahit pakaian, bekerja sama dengan ESMOD Jakarta. Pakaian hasil karya Kotugres kemudian dipamerkan dalam acara fashion show. Tahun 2020, dengan mewabahnya Covid 19, Kotugres beradaptasi dengan membuat produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, yaitu masker kain dengan memanfaatkan limbah kain perca sepanjang 125 meter.

Di tahun 2021 saat pandemi belum berakhir, Kotugres dituntut untuk kembali berinovasi. Pertagas memberikan pelatihan sablon kaos untuk merespon terhadap permintaan pasar. Guna mempermudah pemasaran produk di era new normal ini, Pertagas menghadirkan Mobil Galeri Keliling agar produk-produk Kotugres dapat menjangkau masyarakat yang aksesnya terbatas selama masa PPKM. Selain itu, pemasaran melalui e-commerce pun mulai digalakan sehingga penjualan produk tidak terbatas di skala lokal saja namun masuk ke skala nasional.

Elok Riani Ariza, Manager Communication Relations & CSR Pertagas, mengatakan kedua program tersebut dan program CSR Pertagas yang lain harus terus berkembang hingga mencapai kemandirian pada akhirnya. “Kami bersyukur atas penghargaan yang diberikan sebab hal ini dapat menjadi indikator bahwa CSR yang dilakukan Pertagas dapat membantu masyarakat keluar dari permasalahan yang dihadapi. Dan harapan kami adalah setelah 5 tahun masyarakat mampu secara mandiri mengelola usahanya dan tetap survive menghadapi berbagai tantangan,” kata Elok.

Penghargaan ISDA diberikan kepada perusahaan atau lembaga non-pemerintah yang dinilai berperan dalam mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainabilty Development Goals) melalui aktifitas-aktifitas dalam pemenuhan tanggung jawab sosial organisasinya masing-masing, sesuai dengan pedoman yang yang dituangkan dalam ISO 26001 : 2013.(RA)