MADURA – PT Pertamina Gas Operation East Java Area (Pertagas OEJA) melakukan kegiatan konservasi untuk memperkaya keanekaragaman hayati (KEHATI) di wilayah perairan laut melalui pembuatan kawasan transplantasi terumbu karang dan pembuatan apartemen/rumah ikan. Program konservasi tersebut berlokasi di sekitar pipa gas milik Pertagas OEJA di Pulau Pagerungan Besar, Kecamatan Sepaken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Pemilihan wilayah Pulau Pagerungan Besar oleh Pertamina Gas OEJA dikarenakan wilayah tersebut merupakan salah satu lokasi yang dilalui oleh aset pipa bawah laut Pertagas.

Dalam upaya konservasi tersebut, Pertagas OEJA bekerja sama dengan Direktorat Kerjasama dan Pengelolaan Usaha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (DKPU ITS) dan melibatkan masyarakat setempat dalam implementasinya.

Elok Riani Ariza, Manager Communication Relations dan CSR Pertagas, mengatakan usaha pelestarian lingkungan dalam aspek KEHATI menjadi tujuan perusahaan sesuai dengan visi perusahaan. Tersedianya terumbu karang dapat dijadikan tempat tinggal bagi biota laut dan tentunya dapat meningkatkan populasi jenis ikan di wilayah tersebut.

“Tujuan jangka pendek ialah menambah hasil tangkap nelayan yang mulai mengalami penurunan dan tujuan jangka panjangnya, konservasi ini dapat menyeimbangkan kelestarian alam serta meningkatkan kesejahteraan para nelayan setempat,” kata Elok, Selasa (8/6).

Pelibatan masyarakat lokal dalam kegiatan ini dikoordinasikan melalui aparatur pemerintah desa dan Badan Permusyarawatan Desa (BPD) Desa Pagerungan Besar Kecamatan Sapekan, Kabupaten Sumenep. Selain para nelayan yang dilibatkan untuk pengangkutan dan penyelaman saat penanaman terumbu, warga setempat yang berprofesi sebagai tukang las dan tukang bangunan juga dilibatkan dalam perakitan rangka tranplantasi terumbu karang dan apartemen ikan.

Program konservasi ini diinisiasi sejak tahun 2020, diawali dengan studi rona lingkungan dan sosial awal sebelum dilakukan program dan dilanjutkan dengan peletakan rangka untuk transplantasi terumbu karang dan rumah ikan. Peletakan rangka oleh para penyelam dibuat dengan jarak antara satu unit rangka transplantasi terumbu dengan rangka lainnya sejauh 6-8 meter dan tersusun secara mengelompok pada tahun 2020 lalu.

Sebagai bentuk komitmen terhadap upaya konservasi tersebut, Pertagas OEJA melaksanakan pemantauan transplantasi karang dan rumah ikan pada April 2021. Hasil pemantauan menunjukkan pertumbuhan fragmen karang telah berlangsung dengan baik, unit terumbu buatan mulai memberikan fungsi habitat bagi biota laut. Tercatat sedikitnya 27 spesies ikan karang yang menjadikan area sekitar terumbu buatan sebagai habitat untuk berlindung dan mencari makan.

Iwan, salah satu nelayan yang terlibat dalam kegaitan ini mengaku bangga bisa berpartisipasi melestarikan terumbu karang. “Sejak ikut dalam program konservasi, kami (nelayan) jadi mengerti terumbu harus dijaga. Sebab menjaga kelestarian alam ini adalah usaha untuk mewariskan apa yang bisa kita nikmati sekarang kepada anak cucu kita nanti,” ujar Iwan.(RA)