SURABAYA – Sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional melalui suplai energi untuk pabrik pupuk, afiliasi Subholding Gas Pertamina yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) kembali menjalin kerjasama dengan PT Petrokimia Gresik (PKG).

Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kajian Bersama Rencana Penyediaan Infrastruktur Penyaluran Gas ke Petrokimia Gresik telah dilakukan oleh Gamal Imam Santoso, Direktur Utama Pertagas, dan Digna Jatiningsih, Direktur Operasi & Produksi PKG l, di Westin Hotel Surabaya (31/8/2022). Turut hadir menyaksikan prosesi penandatanganan tersebut Agus Budiyanto, Kadiv Monetisasi SKK Migas, dan Fajar Muttaqien, Koordinator Penyiapan Program Minyak & Gas Bumi Ditjen Migas Kementerian ESDM.

Melalui kerjasama ini Pertagas akan menyalurkan gas untuk kebutuhan pengembangan pabrik pupuk milik PKG, dimana saat ini PKG tengah berencana membangun Pabrik Amoniak Urea III (Amurea III) dengan kebutuhan suplai gas sebesar 85 MMSCFD. Selain itu PKG juga membutuhkan tambahan suplai gas untuk pabrik eksisting hingga 150 MMSCFD.

Skema penyaluran gas untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk PKG tersebut direncanakan on stream pada kuartal I 2028 menggunakan gas yang bersumber dari Kris Energy. Gas tersebut akan dialirkan dari ORF KESL di Tuban menuju tie in point Pipa Gresik-Semarang dan kemudian dialirkan menuju stasiun P2B Gresik untuk selanjutnya menyuplai energi ke pabrik eksisting dan Amurea III milik PKG.

Digna Jatiningsih, Direktur Operasi & Produksi PKG, berharap sinergi antar BUMN ini dapat berjalan dengan baik. “Melalui kerjasama dengan Pertagas kami mengharapkan dukungan penyediaan infrastruktur, agar gas dari KrisEnergy dapat tersalurkan dengan baik ke PKG,” ujarnya.

Gamal Imam Santoso, Direktur Utama Pertagas, menyampaikan bahwa Pertagas siap mendukung penyediaan infrastuktur pipa gas untuk menyuplai kebutuhan tersebut.
“Pembangunan pipa ini sejalan dengan upaya Pertagas dalam meningkatkan utilisasi ruas pipa Gresik – Semarang agar dapat dimanfaatkan oleh konsumen maupun masyarakat secara luas,” ujar Gamal.

MoU ini akan menjadi wujud nyata sinergi & kolaborasi antar BUMN yang turut didukung oleh SKK Migas & Ditjen Migas Kementerian ESDM. Kolaborasi ini diharapkan dapat berkelanjutan yang akan mendukung peningkatan produksi PKG dan tentunya akan memberikan dampak langsung pada ketahanan pangan nasional Indonesia.(RA)