SIDOARJO – PT Pertamina Gas Operation East Java Area (Pertagas OEJA) merespons positif inovasi yang diciptakan SMP Negeri 2 Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur. Sekolah ini menciptakan inovasi berbasis aplikasi yang berperan untuk monitoring absensi siswa secara daring.

“Pertagas OEJA memberikan bantuan berupa pengembangan dan implementasi aplikasi di SMP N 2 Jabon, Sidoarjo,” ungkap Fithro Rizki, Head of Quality, Health, Safety, Security & Environment (QHSSE) Pertamina Gas OEJA, Rabu (16/9).

Berbagai upaya dikerahkan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di tengah masa pandemi saat ini.

Sejak diluncurkan pada 1 September 2020, aplikasi yang dinamakan “SMP Negeri 2 Jabon Apps” ini telah membantu 600 siswa dan wali murid dalam memantau aktivitas belajar. Para guru dan wali murid sering mengeluhkan sulitnya memantau belajar siswa selama pemberlakuan sekolah di rumah sejak bulan Maret lalu.

Nurul Huda, Kepala Sekolah SMP N 2 Jabon, mengatakan pemberlakuan sekolah di rumah atau daring memerlukan banyak strategi agar semua pihak beradaptasi.

“Kami telah mengupayakan segala cara agar proses pembelajaran siswa dapat tetap efektif. Masalahnya, para wali murid kesulitan memantau aktivitas anak-anaknya karena harus tetap bekerja meninggalkan rumah,” ujar Nurul.

Khoiron, koordinator pengembang aplikasi sekaligus guru, mengatakan terkadang para siswa terlihat online di kelas, namun sebenarnya tidak menyimak materi yang diberikan guru.

“Selain itu, ada juga siswa yang berhalangan atau hanya sesaat hadir karena ponselnya dipakai orang tuanya bekerja,” kata dia.

Oleh sebab itu, sekolah berinisiatif untuk mengembangkan aplikasi ini untuk memudahkan pemantauan. Sebagai contoh, siswa yang terpantau belum absen pada pagi hari, dapat mengikuti kelas pada waktu lain dan presensi kehadirannya dapat langsung diubah di aplikasi tersebut oleh guru yang mengajar. Orang tua/wali siswa juga langsung melihat di aplikasi bahwa kehadirannya telah terpenuhi.

Siswanto, Ketua Komite SMPN 2 Jabon, mengakui adanya perubahan sejak pemberlakuan aplikasi ini.

“Biasanya orang tua/wali murid sering komplain ke sekolah karena absensi yang dinilai kurang transparan dan obyektif. Ada siswa yang online terlambat karena ada keperluan, namun dinyatakan tidak masuk oleh guru. Sejak adanya aplikasi ini, informasi yang disajikan lebih transparan.” ujar dia.

Kontribusi Pertamina Gas ini merupakan bentuk respons terhadap dampak pandemi Covid-19 yang membuat perubahan dalam sistem pembelajaran. Pertamina Gas melihat bahwa inisiatif dan inovasi lokal dengan lahirnya SMP Negeri 2 Jabon Apps ini perlu didukung dengan maksimal.

Fithro menyampaikan apresiasi semangat berinovasi pihak sekolah untuk membuat para siswa di Desa Permisan tetap taat dalam mengikuti pembelajaran.

“Kami berharap agar orangtua/wali siswa tetap berperan aktif dalam mendampingi kegiatan belajar dan mendukung upaya yang telah dilakukan sekolah,” tandas Fithro.(RA)