JAKARTA – Pemulihan ekonomi global memicu permintaan yang kuat untuk layanan logistik PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), perusahaan penyedia logistik dan solusi transportasi laut terintegrasi pengangkutan batu bara dan mineral. Sepanjang periode kuartal III 2021 PSSI menunjukkan peningkatan kinerja keuangan dimana semua segmen usaha menghasilkan pendapatan yang melebihi tahun sebelumnya.

Hingga periode kuartal III 2021, Pelita Samudera mencatat pendapatan usaha sebesar US$75,3 juta meningkat 47 persen dari periode sebelumnya US$51,1 juta. Segmen Kapal Tunda dan Tongkang menyumbang pendapatan tertinggi dengan jumlah US$26,8 juta, diikuti segmen Fasilitas Muatan Apung (Floating Loading Facility (FLF/FC) dengan pendapatan US$25 juta, dan Kapal Curah Besar dengan kontribusi US$23,5 juta.

Iriawan Alex Ibarat, Direktur Utama Pelita Samudera Shipping, mengungkapkan faktor meningkatnya permintaan angkutan batubara baik untuk domestik dan internasional turut mendongkrak kinerja usaha secara keseluruhan. “Kami juga terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor pengangkutan non-batubara, seperti bauksit, dan nikel serta fokus pada keberlanjutan usaha, termasuk ekspansi lebih luas ke pasar internasional,” ungkapnya, Kamis (28/10).

Laba bersih periode berjalan tercatat US$15,4 juta, naik signifikan 193 persen atau $10,1 juta dari US$5,2 juta pada periode yang sama tahun 2020. Ekuitas hingga kuartal III 2021 tercatat sudah mencapai US$106,7 juta, lebih tinggi 13 persen dari jumlah posisi ekuitas pada 31 Desember 2020 sebesar US$94,5. Kenaikan laba bersih pada kuartal III 2021, terus mengerek posisi Return on Equity (ROE) ke level 14.44 persen, Return on Invested Capital (ROIC) menjadi 11,97 persen dan Return on Asset (ROA) 10.62 persen. Sementara EBITDA per 30 September 2021 tercatat US$29 juta, naik 59,6 persen dibandingkan posisi EBITDA pada 30 September 2020 sebesar US$18,2 juta

Pada kuartal III 2021, PSSI mencatat posisi neraca sehat di tengah gelombang kedua pandemi COVID-19 dengan varian delta. Kas, setara kas dan aset keuangan lain tercatat US$11,7 juta, berkurang 37 persen atau US$6,8 juta dari periode yang sama 2020 yang tercatat US$18,5 juta. Selain digunakan untuk aktivitas operasi, sebagian lainnya digunakan untuk pembayaran pinjaman bank sejumlah US$15,9 juta. Serta pembayaran untuk pembelian dua tugboat, pemeliharaan dan perbaikan aset sebesar US$7,3 juta. Hingga 30 September 2021, Total Aset Perseroan tercatat US$145,2 juta, hanya menyusut 1% dari posisi Aset pada 31 Desember 2020. Nilai tersebut jauh di atas total liabilitas perseroan, yakni sebesar US$38,4 juta.

Iriawan Alex mengatakan memasuki akhir tahun 2021 pendapatan perseroan masih akan cukup stabil pada kuartal empat, mengingat masih tingginya permintaan pengangkutan batubara untuk domestik dan internasional, dan karena itu utilisasi kapal-kapal perseroan masih akan tinggi. “Kami akan berupaya hingga akhir 2021 ini untuk memberikan pengembalian investasi yang lebih baik untuk pemegang saham, dan fokus pada profitabilitas,” katanya.

Sejak 2019, Pelita Samudera Shipping telah melakukan diversifikasi di luar sektor angkutan batu bara. “Untuk 2021, menargetkan 30% pendapatan dari sektor non-batu bara dan akan terus ditingkatkan. Saat ini kami terus mengembangkan portofolio diversifikasi kami,” kata Iriawan Alex.(RA)