JAKARTA – Ide-ide terobosan diperlukan untuk mendukung target produksi satu juta barel per hari minyak dan 12 miliar kaki kubik per hari gas pada 2030. Hal ini diungkapkan Prof Asep H Saputra, Ketua Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI).

Menurut Asep, tantangan penemuan cadangan migas yang ada tidaklah mudah. Disisi lain, Indonesia masih terus mengimpor minyak mentah sekitar 800 ribu barel per hari untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Ide inovasi dari mahasiswa diharapkan mampu memberikan penyegaran serta pemikiran yang out of the box yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan migas,” ujar Asep dalam sambutannya saat Project Showcase (PSC) kerja sama antara Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) dan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) serta Komisariat Saudi Arabia, Sabtu (1/5).

Model acara PSC ini untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia, bahkan di dunia perminyakan internasional, yang digelar dalam bentuk idea pitching (mengeksplorasi ide). Para peserta yang terdiri dari mahasiswa, diberi waktu lima menit untuk menyampaikan ide yang orisinil dalam upaya meningkatkan target produksi migas nasional 1 juta bopd minyak dan 12 Bscfd gas. Serta berdiskusi lewat sesi challenges dengan para pakar migas nasional serta professional migas diaspora Indonesia yang berdomisili di luar negeri.

Tujuan besar dari acara PSC ini sejatinya untuk meningkatkan keperdulian mahasiswa akan isu-isu terkait industri migas, menumbuhkan ide-ide kreatif. Serta inovatif dalam bentuk teknologi praktis untuk mencari solusi dalam wadah virtual interaktif dengan kalangan professional migas, pemerintah terkait serta industri. Mahasiswa Universitas Indonesia berjumlah 61 orang berhasil memberikan ide inovasi dalam tiga bentuk konsep yaitu Perancangan Produk, Perancangan Process dan Artificial Intelligence/Machine Learning.

Sekitar 15 pakar serta professional migas diaspora hadir dalam acara virtual ini. Ide-ide inovasi terbaik dari mahasiswa memiliki tingkat kebaharuan yang besar serta berpeluang paten dan aplikatif sehingga nantinya bisa bermanfaat bagi industri migas nasional.

Hadi Ismoyo dan Henricus Herwin, selaku perwakilan dari IATMI Pusat menyambut baik inisiatif acara PSC. Keduanya mengapresiasi ide-ide segar inovatif mahasiswa dan merasakan besarnya peluang untuk diaplikasikan dalam upaya mendukung target migas nasional terutama proyek-proyek pengembangan gas di Natuna dan Masela yang masih dalam kajian.

Ide-ide inovatif dari mahasiswa sangat bervariasi, mulai dari pengembangan material, bahan kimia, produk sebagai alternatif Enhance Oil Recovery, aplikasi Artificial Intelligence untuk memprediksi potensi migas, hingga perancangan teknologi sederhana hingga teknologi canggih untuk mengefisienkan produksi migas.(RA)