KUTAI KARTANEGARA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan mendapatkan tambahan produksi  minyak sebesar 4.065 barrel oil per day  (BOPD) dan gas bumi mencapai  25,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2019 seiring tuntasnya proyek pengembangan Lapangan YY di Blok Offshore North West Java (ONWJ) pada September 2019.

Proyek dengan alokasi biaya US$85,4  juta memiliki potensi cadangan minyak dan gas yang cukup besar mencapai 4 MMBO dan gas 21,2 BSCF.

Produksi dari Lapangan YY akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negeri sehingga menjadi pendorong roda perekonomian industri di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ.

Afif Saifudin, Direktur Pengembangan PHE, menambahkan pengembangan lapangan YY adalah langkah nyata PHE, khususnya PHE ONWJ untuk mengejar target produksi

“Anjungan YYA yang direncanakan terdiri dari tiga sumur  dan slot dua sumur tambahan untuk antisipasi drilling pada masa mendatang,” kata Afif saat pemberangkatan “Sail Away” Anjungan YYA menuju lepas Pantai Utara Jawa Barat di Handil, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (25/3).

“Sail Away” dilakukan setelah tahap pabrikasi Anjungan YYA yang dilakukan oleh  kontraktor EPCI PT Meindo Elang Indah di Handil-1 Fabrication Yard selesai.

Luky Agung Yusgiantoro, Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), mengatakan Proyek YY adalah salah satu proyek yang secara ketat dipantau SKK Migas karena akan onstream tahun ini dan memberikan kontribusi dalam mencapai target produksi.

“Apabila dimungkinan kita akan mendukung mendorong agar proyek ini dapat selesai lebih cepat,” kata Luky.

Sejak dimulainya tahap pabrikasi di  Agustus 2018, milestone pengembangan Lapangan YY diharapkan memenuhi OTOBOSOR (on time, on budget, on scope dan on return) dan tentunya tetap mengedepankan aspek keselamatan, kesehatan dan lindung lingkungan dalam pelaksanaanya.

Perjalanan menuju lokasi pemasangan akan memakan waktu selama sekitar 7-9 hari, sehingga diperkirakan di awal April, pemasangan Anjungan YYA yang terdiri atas pile, jacket, dan topside termasuk boat landing anjungan sudah dapat dilakukan.

“Kami berharap pengembangan lapangan YY sesuai dengan timeline,” kata Siswantoro M. Prasodjo, GM PHE ONWJ.

Secara paralel dalam waktu yang bersamaan yaitu sejak bulan  Januari hingga Februari 2019, telah terlebih dahulu dilakukan pemasangan pipa penyalur bawah laut sepanjang 13,5 km dari lokasi rencana Anjungan YYA ke Anjungan KLB. Pipa bawah laut tersebut akan digunakan untuk menyalurkan minyak dan gas ke Anjungan KLB yang selanjutnya minyak akan dialirkan ke central plant utk pemprosesan dan dialirkan ke FSO Arco Arjuna, sedangkan gas akan disalurkan ke Anjungan Mike-Mike dan kemudian ke Muara Karang untuk didistribusikan ke konsumen.(AP)