JAKARTA – Penguatan harga batu bara masih terus berlangsung. Harga Batu Bara Acuan (HBA) April 2021 tercatat US$86,68 per ton, naik US$2,21 per ton dibanding Maret 2021. Berbagai faktor turut mendorong kenaikan harga batu bara.

Agung Priadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan memanasnya perang dagang Australia dan China berpengaruh terhadap sejumlah harga komoditas global, termasuk batu bara.

Peningkatan tensi dagang tersebut berimbas positif seiring peningkatan permintaan batu bara Indonesia dari Tiongkok. “Ini menjadi pemicu utama HBA April naik US$2,21 per ton menjadi US$86,68,” kata Agung, Selasa (6/4).

Memburuknya hubungan Australia – China dipicu saat Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus Corona pada April 2020. Sementara dari pihak Beijing menganggap hal tersebut bagian dari provokasi. “Larangan tidak resmi atas impor batu bara asal negeri Kangguru menyebabkan produksi dan logistrik China ikut terganggu,” ungkap Agung.

Agung menambahkan pengurangan ekspor juga ditimbulkan oleh adanya gangguan pelabuhan NCIG di Newcastle. Apalagi sebagian besar ekspor Newcastle ditujukan ke pelanggan jangka panjang di Asia Timur, seperti China, Jepang dan Korea Selatan. Batu bara yang dikirim dari Newcastle sendiri merupakan batu bara termal berkalori tinggi yang digunakan di pembangkit listrik, bersama dengan beberapa jenis batu bara yang digunakan untuk membuat baja.

Faktor lain yang menjadi penyebab kenaikan HBA April adalah meningkatnya permintaan kebutuhan batubara dari Jepang serta adanya sentimen terkait menurunnya suplai dibanding permintaan batubara secara global.

Di samping faktor permintaan dan pasokan, perhitungan nilai HBA sendiri diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya.

Sebagai catatan, nilai HBA sejak tahun 2021 cukup fluktuatif. Dibuka pada level US$75,84 per ton di Januari , HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari US$87,79 per ton sebelum sempat turun di Maret USD84.47 per ton.

Nilai HBA bulan April ini akan dipergunakan pada penentuan harga batu bara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).(RI)