JAKARTA – Pengelolaan blok Mahakam terus menuju ke perbaikan. Ini bisa dilihat dari berbagai capaian kinerja operasi sepanjang tahun 2021 sampai dengan realisasi kinerja di awal tahun 2022.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) langsung menyambangi blon Mahakam meninjau sumur eksplorasi Manpatu-1X (MPT-1X) yang sebelumnya berhasil menemukan cadangan migas pada awal tahun 2022.

“Temuan cadangan migas baru melalui sumur eksplorasi MPT-1X merupakan penemuan pertama di tahun 2022 dan diharapkan dapat membuka peluang-peluang ditemukannya sumber migas lain di WK Mahakam. Hal ini tentunya menumbuhkan optimisme dan semangat bagi SKK Migas dan tentunya PHM guna memenuhi capaian target produksi nasional yaitu 1 BPH (barel minyak per hari) dan 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) gas di tahun 2030,” kata Dwi (27/1).

Sumur eksplorasi MPT-1X berada di area South Mahakam di perairan lepas pantai Balikpapan yang merupakan penemuan eksplorasi di antara lapangan-lapangan migas yang sudah ada. Pengeboran dimulai pada Oktober 2021 menggunakan Rig Hakuryu-14 milik PT Japan Drilling Indonesia dengan kedalaman 3.776 meter. Hasil DST-2 (drill stem test) di Sepinggan Carbonate Sequence telah dilakukan pada 18 Januari 2022 dengan hasil uji alir gas sebesar 15 MMSCFD dan kondensat sebesar 428 BPD (barel per hari) di choke 40″/64″.

Dwi juga mengapresiasi atas capaian kerja yang telah diraih oleh PHM dalam kurun waktu 2021. “Kami atas nama manajemen SKK Migas memberikan apresiasi kepada PHM yang telah bekerja keras sehingga kinerja lifting PHM pada tahun 2021 melampaui target yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

Dwi juga menyinggung persetujuan insentif pemerintah kepada PHM yang disebutnya telah mendorong PHM dalam meningkatkan investasi untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi migas di WK Mahakam.

Agus Amperianto, General Manager PHM menjelaskan realisasi produksi PHM untuk tahun 2021 tetap berada di atas target Work Plan & Budget (WP&B) meskipun bekerja di tengah situasi pandemi.

Agus menambahkan, berdasarkan data per 31 Desember 2021, capaian di bidang produksi untuk minyak dan kondesat adalah sebesar 24,8 ribu BPH, lifting gas sebesar 480 MMSCFD, dan well head gas sebesar 526 MMSCFD. “Capaian ini berarti 110% diatas target RKAP untuk minyak dan 113% diatas target RKAP untuk gas,” ungkapnya.

Agus juga melaporkan untuk operasi drilling, sampai dengan minggu ketiga Desember 2021, PHM telah melakukan pemboran sebanyak 73 sumur pengembangan dan 2 sumur eksplorasi. Sementara untuk kegiatan operasi well intervention juga telah mencapai 60 kegiatan work over dan 4.157 kegiatan well service. Selain itu, Agus juga melaporkan capaian PROPER yang diraih PHM yakni 2 penghargaan PROPER Emas untuk Lapangan BSP dan SPU, serta 3 PROPER Hijau untuk Lapangan CPU, NPU, dan HCA.

“Semua ini adalah hasil kerja keras para Perwira PHM, tentunya dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan prokes kesehatan yang sangat ketat, untuk mewujudkan komitmen kami sebagai penyedia energi nasional. Tentunya semua ini tidak lepas dari dukungan penuh dari PT Pertamina Hulu Indonesia selaku induk perusahaan dan juga kerja sama, kolaborasi, serta komunikasi yang sangat baik dengan SKK Migas, baik yang berada di pusat maupun Perwakilan Kalsul,” jelas Agus.

Empat strategi yang diterapkan manajemen PT Pertamina Hulu Mahakam sepanjang 2021 membawa hasil positif.

Pertama, mengoptimalkan produksi minyak dari sumur-sumur ekisting melalui optimisasi gas lift di Lapangan swamp Handil serta mengoptimalkan auto gas lift maupun well to well gas lift di Lapangan offshore Bekapai.

Kedua, mengoptimalkan produksi gas dari sumur-sumur ekisting dengan cara meminimalkan down time (production shortfall) dengan memperkuat reliability surface facilities, switching mode produksi ke LP untuk Lapangan offshore Sisi Nubi, Rig Move Out tanpa shut down di platform-platfomr offshore, mengupayakan offload di sumur-sumur yang performanya turun.

Ketiga, mengoptimalkan pekerjaan well intervention melalui optimisasi Well Intervention Barge scheduling serta mengoptimalkan utilisasi remote unit.

“Ke empat, pemboran sumur baru yang agresif (73 sumur pengembangan baru),” ujar Agus. (RI)