JAKARTA – PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) di bidang kontraktor penambangan, membukukan pendapatan Rp29,2 triliun pada 2020, atau turun 26 persen jika dibandingkan dengan 2019. Pamapersada tercatat memberikan kontribusi 48 persen terhadap pendapatan United Tractors pada tahun lalu yang meraih Rp60,3 triliun.

Berdasarkan laporan United Tractors kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (25/2), sepanjang 2020, Pamapersada mencatat penurunan volume produksi batu bara milik klien sebesar 13 persen dari 131,2 juta ton menjadi 114,6 juta ton. Volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) juga turun 17 persen dari 988,9 juta bcm menjadi 825,0 juta bcm.

Pamapersada mencatat produksi batu bara bulanan tertinggi tercatat diraih pada Agustus yang mencapai 10,5 juta ton dan produksi terendah pada Februari sebesar 8,7 juta ton.

Saat ini Pamapersada melayani sejumlah produsen batu bara utama Indonesia, seperti PT Adaro Indonesia, PT Bukit Asam Tbk, PT Indominco Mandiri, PT Kideco Jaya Agung, PT Kaltim Prima Coal, PT Jembayan Muarabara, PT Trubaindo Coal Mining, PT Arutmin Indonesia dan PT Berau Coal.

Manajemen United Tractors dalam laporan tahunan perseroan menyebut, selain fokus pada penambangan batu bara, untuk meningkatkan fleksibilitas bisnis, Pamapersada terus mencari peluang diversifikasi usaha untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara thermal.

Diversifikasi usaha Pamapersada diarahkan pada ekstraksi batu bara kokas dan bahan mineral lain seperti emas, nikel dan tembaga. Serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan.(AT)