JAKARTA – PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) memperoleh pendapatan tertinggi dalam sejarah perseroan sepanjang periode tahun 2021, yakni sebesar US$108,7 juta dengan total volume angkut lebih dari 33,7 juta metrik ton. Pada periode tahun 2020, pendapatan perseroan tercatat US$68,35 juta.

Capaian tersebut mencerminkan bahwa perusahaan jasa angkutan laut untuk pengangkutan dan pemindahmuatan batubara dan mineral terintegrasi ini tetap mencatatkan kinerja impresif di tengah pandemi COVID-19. Laba kotor perseroan tercatat US$35,2 juta, dengan marjin laba kotor, 32%.

Iriawan Ibarat, Direktur Utama PSSI,
mengatakan pertumbuhan laba dan marjin laba kotor berasal dari kontribusi yang signifikan dari kinerja segmen kapal kargo curah (Mother Vessel, MV) di pasar internasional. Sepanjang 2021 Pelita Samudera mencatat ebitda sebesar US$42,1 juta.
“Rekor pendapatan usaha di tahun 2021 serta upaya efisiensi biaya yang
berkelanjutan, mampu mencatatkan laba bersih perseroan hingga menembus US$23,585 juta. Pencapaian tertinggi
sejak perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017,” kata Iriawan Ibarat, Senin(14/2).

Meningkatnya laba bersih periode 2021 dibandingkan dengan capaian 2020 yang hanya sebesar US$8,43 juta, sekaligus mendongkrak laba per saham (Earning Per Share) perseroan menjadi Rp63.
Rasio keuangan perseroan sejauh ini berada pada kondisi terbaik, dengan kas dan setara kas sebesar US$22 juta.
Rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 23%, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 37%, ditambah lagi
dengan pengurangan kewajiban sebesar US$10 juta pada Januari 2022.

“PSSI sangat sehat secara keuangan dan bisa fokus untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan,” ujar Iriawan Ibarat.(RA)