JAKARTA – Schneider Electric meyakini pemanfaatan energi terbarukan di sektor rumah tangga dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ganda kelistrikan di Indonesia. Produk dan solusi listrik berbasis tenaga surya untuk sektor rumah tangga saat ini telah tersedia dan dapat menjadi langkah awal untuk memulai beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.

Pemerintah Indonesia terus mengupayakan perluasan pemerataan akses listrik ke wilayah terpencil. Namun di sisi lain, pemerintah juga memiliki urgensi untuk menekan emisi karbon agar dapat mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% pada 2030 mendatang.

Reza Syarif, Business Development & Marketing Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, mengatakan bahwa sektor rumah tangga merupakan salah satu konsumen listrik terbesar dan menyumbang emisi karbon yang tidak sedikit bagi Indonesia. Terlebih dengan konsumsinya yang terus menerus meningkat seiring dengan naiknya kebutuhan masyarakat akan daya listrik terutama di wilayah perkotaan. Meskipun secara individu penggunaan listrik terkesan tidak signifikan dibandingkan sektor industri, namun secara komunal kontribusinya sangat besar.
“Upaya mengedukasi masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik sudah sering disosialisasikan dan telah berhasil menumbuhkan komunitas-komunitas peduli lingkungan. Tentunya upaya penghematan ini akan membawa dampak yang lebih besar dan cepat apabila diimbangi dengan pengurangan pemanfaatan sumber daya fosil dan beralih ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan,” kata Reza, Sabtu(13/8).

Namun demikian, kata Reza, lain halnya dengan wilayah pedesaan. Tantangan kelistrikan atas keterbatasan akses dan pasokan listrik berdampak signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial masyarakatnya.
Oleh karenanya,perlu memastikan ketersediaan pasokan listrik secara konsisten dengan cara memanfaatkan sumber energi yang mudah diperoleh. Salah satunya adalah tenaga surya. “Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana listrik yang diperoleh dari tenaga surya ini dapat disimpan dan dikelola untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga secara layak. Pemanfaatan teknologi solar inverter yang memiliki kapabilitas off-grid dan on-grid dapat menjadi solusi karena teknologi ini dapat secara otomatis menyimpan energi listrik yang tidak terpakai atau berlebih ke dalam baterai,” ujar Reza.

Ia menekankan, produk dan solusi listrik berbasis tenaga surya bagi sektor rumah tangga dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pasokan dan akses terhadap energi bersih. Bagi masyarakat yang hendak memulai perjalanan menuju penggunaan listrik yang lebih bersih dan namun tidak tahu harus memulai dari mana, Schneider Electric memiliki dua produk yang dapat digunakan di rumah, yakni Schneider Electric Homaya dan Mobiya.

Masyarakat saat ini sudah semakin sadar dengan perannya dalam membangun masa depan dunia yang lebih sustainable. Tenaga surya juga diyakini dapat memenuhi kebutuhan akan energi yang bersih sekaligus menjadi solusi yang efektif untuk pemerataan akses listrik. Namun demikian, anggapan bahwa listrik tenaga surya membutuhkan biaya investasi yang besar dan hanya diperuntukkan bagi sektor komersial menjadi penyebab kurang diliriknya energi terbarukan di sektor rumah tangga.
“Padahal sesungguhnya saat ini teknologi yang dapat mengakomodasi kebutuhan perumahan ini sudah ada. Untuk itu, mari kita bersama-sama menjadi agen perubahan, dimulai dari lingkungan rumah kita sendiri. Menjadi #GREENHEROESForLife bagi diri, keluarga dan lingkungan sekitar,” kata Reza.(RA)