Jaringan listrik PLN.

Jaringan listrik PLN.

JAKARTA – PT PLN (Persero) mencatat pemakaian listrik secara nasional sepanjang Semester I – 2013 oleh pelaku industri, tumbuh lebih tinggi dibandingkan konsumsi segmen rumahtangga. Ini menandakan listrik di Indonesia lebih banyak digunakan untuk kegiatan yang bersifat produktif ketimbang konsumtif.  

Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun mengungkapkan, sepanjang Januari hingga Juni 2013, pemakaian listrik secara nasional naik 7,2 % dibanding periode yang sama tahun lalu. Total pemakaian listrik sepanjang Semester I – 2013 adalah 90,48 Tera Watt Hour (TWh), sedangkan pada Semester I – 2012 sebesar 84,43 TWh.

Dari jumlah itu, kata Benny, pemakaian listrik oleh pelanggan golongan industri naik 8,3%. Jumlah pelanggan dari golongan industri juga bertambah 4,5% pada Semester I – 2013. Sebaliknya, untuk pelanggan rumahtangga, jumlahnya naik 8% di Semester I – 2013. Namun konsumsi listriknya hanya naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini, ujar Benny, menunjukkan kecenderungan yang baik. Dimana tahun ini, jumlah rumahtangga yang sudah teraliri listrik meningkat, namun konsumsinya lebih hemat. “Pada saat yang bersamaan, penggunaan listrik oleh pelaku industri meningkat, yang berarti listrik kita lebih banyak digunakan untuk kegiatan yang bersifat produktif,” jelasnya di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2013.

Selain itu, lanjut Benny, meningkatnya konsumsi listrik segmen industri sekitar dua kali dari pertumbuhan jumlah pelanggannya, menunjukkan bahwa Indonesia mulai menjadi tempat yang bagus untuk bertumbuhnya industri skala besar.

“Pertumbuhan yang terbalik ini merupakan hal yang baik karena perbaikan rasio elektrifikasi semakin cepat, namun penggunaan energi listrik untuk keperluan konsumtif dapat dikendalikan,” tambahnya.

Percepat Pelayanan Untuk Industri

Benny juga mengungkapkan, salah satu yang mendapat perhatian khusus dari PLN saat ini, adalah kesiapan untuk memasok listrik bagi sektor industri dan bisnis. Bagi kedua sektor pelanggan ini, petugas PLN secara proaktif berupaya mempercepat penyambungan baru, maupun perubahan daya.

Semakin cepat industri maupun bisnis beroperasi, ujarnya, maka semakin cepat pula terserap tenaga kerja, dan semakin cepat bergerak mata rantai perekonomian. “Pertumbuhan pemakaian listrik yang cukup tinggi pada kelompok pelanggan industri menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi Indonesia terus membaik,” tukasnya.

Hal ini, ucap Benny, juga memberikan optimisme tersendiri. Dimana sektor penggerak utama perekonomian tetap bergairah, yang pada akhirnya diharapkan dapat menyediakan tambahan lapangan pekerjaan, dan mengurangi kemiskinan.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)