JAKARTA – Para pelaku industri di wilayah Sumatera bagian utara yang selama ini mengeluhkan tingginya harga gas boleh tersenyum. Harga gas telah turun sesuai Kepmen ESDM 89.K/2020 tentang harga gas untuk industri pada Juni 2020.

Faris Aziz, Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), mengatakan Sumatera Utara menjadi wilayah potensial jika mau terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi.

Sejak 1985 hingga saat ini di Sumatera bagian utara, PGN  telah melayani lebih dari 27 ribu pelanggan rumah tangga, 380 pelanggan kecil, dan sekitar 145 pelanggan komersial dan industri. Pelanggan industri terdiri dari pelanggan yang bergerak di bidang industri oleochemical, logam, karet, keramik, makanan, kaca dan lainnya, dengan total volume penyaluran gas mencapai sekitar 17 – 18 BBTUD.

Menurut Farid, dengan pemberlakuan harga gas sebesar US$6 per MMBTU pada tujuh sektor industri tertentu secara proporsional, PGN telah merealisasikan di wilayah Sumatera bagian utara untuk 19 pelanggan. Wilayah operasi PGN area Sumatera bagian utara meliputi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun.

“Di Simalungun, PGN Grup melalui PT Pertagas Niaga telah menyalurkan gas bumi ke KEK Sei Mangkei sebesar 3,6 BBTUD untuk PT Unilever Oleochemical Indonesia yang menjadi konsumen gas terbesar di sana dengan volume pemakaian sekitar 2,4 BBTUD,” kata Faris, Jumat (3/7).

Dia menambahkan wilayah Sumatera bagian utara adalah salah satu wilayah potensial yang dapat bertumbuh lebih cepat dengan tersedianya energi baik gas bumi dengan harga yang kompetitif, khususnya di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang dibangun pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah.

Aktivitas produksi industri oleochemical di Sei Mangkei mampu menghasilkan 200.000 ton/tahun produk oleochemical seperti fatty acid, surfactant, glycerin, dan coap doodle. Selanjutnya, dari produk-produk tersebut membangkitkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti jasa catering, perumahan, kebersihan, dan transportasi.

KEK Sei Mangkei telah terakses infrastruktur gas bumi melalui pipa transmisi Belawan-Sei Mangkei sepanjang 500 km yang dioperasikan oleh PT Pertamina Gas (Pertagas).

Faris menuturkan  bahwa penguatan konektivitas energi baik gas bumi untuk bisa memberi nilai tambah di pusat-pusat pertumbuhan industri baru di Sumatera Bagian Utara, termasuk dari sisi efisiensi akan terus dilakukan.

“Jika perkembangan industri semakin menggeliat, maka dapat membuka pintu masuk bagi investor untuk memperkuat investasi. Dengan begitu, tujuan dari dibangunnya KEK Sei Mangkei dapat berjalan efektif dan berdampak positif pada stabilitas perekonomian daerah,” jelas Faris.

Untuk memenuhi penyaluran gas bumi di wilayah Sumatera Bagian Utara, PGN Grup telah mendapatkan pasokan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebanyak kurang lebih 31 MMSCFD dari empat pemasok, yaitu Pertamina EP, Triangle Pase, PHE North Sumatra Offshore, dan PHE North Sumatra B. Hal ini menunjukkan bahwa supply untuk wilayah tersebut lebih dari cukup, sehingga diharapkan dapat dioptimalkan alokasinya dan mampu menjadi daya tarik untuk dimanfaatkan lebih banyak oleh pelaku usaha industri lainnya.(RI)