JAKARTA – PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, memiliki pekerja tetap yang relatif terjaga di level 13.000-an orang sejak 2016 hingga 2019. Mengutip Laporan Tahunan Pertamina 2019 (publikasi), hingga akhir 2019 jumlah pekerja Grup Pertamina mencapai 13.738 orang. Mayoritas adalah pekerja di Level 4, yaitu staf atau setara yaitu 12.560 orang, Level 3 (manajer dan setara) sebanyak 952 orang dan 196 pekerja di level 2 (vice president atau setara) serta hanya 30 orang pekerja saja yang berada di level 1, yaitu posisi senior vice president atau setara).

Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah pekerja Pertamina di level SVP memang turun. Pada 2017 dan 2018 jumlah SVP atau setara mencapai 33 dan 42 orang. Pekerja di level VP atau setara juga turun dari 2019 yang tercatat 203 orang serta 2017 sebanyak 114 orang. Bahkan pada 2016 hanya 97 orang di level VP atau setara.

Pertamina hanya berhasil menurunkan posisi manajer atau setara dua orang saja dibandingkan 2018 yang tercatat 954 orang. Posisi manajer atau setara masih terlalu genuk dibandingkan 2018 yang hanya 573 orang atau 2016 yang tercatat 541 orang.

Dari sisi pendidikan, sejak 2016 hingga 2019, pekerja dengan pendidikan terakhir sarjana menempati populasi terbesar. Pada 2019 mencapai 5.649 orang, turun dari 2018 yang tercatat 5.666 orang, tapi lebih tinggi dari 2017 yang mencapai 5.460 orang serta 2016 yang 5.414 orang.

Posisi kedua diduduki pekerja lulusan diploma yang mencapai 4.287 orang, tertinggi dalam empat tahun terakhir. Pada 2018 pekerja level diploma hanya 4.212 orang, bahkan pada 2017 dan 2016 masing-masing hanya 4.066 orang dan 4.024 orang.

Penurunan terjadi pada pekerja level pascasarjana (S2 dan S3). Pada 2017 tercatat 1.270 orang, turun menjadi 1.261 orang pada 2018 dan menjadi 1.161 orang pada 2019. Penurunan juga terjadi pada pekerja lulusan SMA dari 20 pada 2018 menjadi 15 orang pada 2019. Menariknya, pekerja lulusan SD masih tetap bertahan, yaitu satu orang, sama seperti 2018. Tertinggi pada 2016 saat jumlah pekerja lulusan SD sebanyak lima orang.

Dari total 15.297 pekerja Grup Pertamina pada 2019, 13.738 adalah pekerja permanen (PWTT) dan 1.559 pekerja kontrak (PWT). Jumlah PWTT dan PWT turun dibandingkan 2018, yaitu 13.660 dan 1.636 orang. Untuk 2017, pekerja PWTT mencapai 88% dengan 13.406 orang dan PWT sebanyak 12 persen, yaitu 1.836 orang.

Pertamina juga memberikan pelatihan dan pengembangan SDM. Pada 2019, biaya pelatihan untuk peningkatan kompetensi pekerja mencapai Rp668 miliar, naik 3 persen dibandingkan 2018 yang mencapai Rp646 miliar.

Seiring perubahan nomenklatur di Pertamina pada Juni 2020, yaitu adanya lima subholding plus satu perusahaan shipping, jumlah pekerja di semua level akan berubah. Di subholding upstream, misalnya, Pertamina memangkas jabatan dewan direksi menjadi menyisakan satu orang direktur utama di Pertamina EP, Pertamina Hulu Indonesia, Pertamina EP Cepu, Pertamina Hulu Rokan, dan Pertamina International EP. Kelima anak usaha hulu itu kemudian menjadi anak usaha PT Pertamina Hulu Energi, yang menjadi subholding upstream. Jumlah dewan komisaris pun berkurang. Termasuk pengurangan pekerja di level VP. Kendati begitu, ada juga posisi baru yang dibuat antara lain posisi senior manajer di tiap-tiap anak usaha. (RA)