JAKARTA – Pertamina PDC  memperoleh dua penghargaan untuk kategori “Silver” dalam Forum CSR dan Pengembangan Desa Berkelanjutan Awards 2022 dari Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDDT) Republik Indonesia.

Pertamina PDC dinilai sukses menjalankan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan sekaligus peningkatan ekonomi melalui Program Pemberdayaan Perempuan Kreatif Mandiri di Tuban, dan Program Pengembangan Batik Kontemporer Suku Sakai.

Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengapresiasi perusahaan yang mendukung pembangunan desa melalui program CSRnya. “Kegiatan hari ini, salah satunya untuk mengapresiasi dukungan berbagai pihak melalui CSR dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, saya berharap penghargaan ini dapat terus mendorong peran BUMN dan swasta dalam pembangunan desa,” ungkap Abdul Halim (24/6)

Teddyanus Rozarius, Direktur Utama Pertamina PDC, menjelaskan bahwa untuk program Pemberdayaan Perempuan Kreatif Mandiri Pertamina PDC berkolaborasi dengan Local Heroes untuk memanfaatkan potensi yang ada di wilayah Tuban, Jawa Timur.

“Kami mengenalkan produk dari hasil keterampilan ibu-ibu Desa Rahayu dalam menjahit dengan mengadakan pelatihan berupa Digital Marketing guna membuka wawasan ibu-ibu dalam dunia digital yang mempunyai peluang besar dalam meningkatkan penjualan hasil produksi. Adanya kolaborasi antara keseimbangan desa ini membentuk koperasi ibu-ibu binaan Desa Rahayu dengan nama Rumah Jahit Mandiri Rahayu Tuban,” jelas Budi.

Sementara itu, Budhi Kristanto, Corporate Secretary PDC, menjelaskan dalam Progam Pelatihan Batik Kontporer Batik Sakai yang diyakini dapat memberikan potensi serta menangani dampak pendemi yang berkepanjangan. “Diharapkan peserta pelatihan batik kontemporer batik Sakai mampu meningkatkan ekonomi daerah serta menciptakan sentra penghasil batik terbaik di Duri, Riau,” ungkap Budi.