JAKARTA – PT Patra Drilling Contractor (Pertamina PDC) berhasil membukukan revenue atau pendapatan tahun 2021 mencapai Rp2,4 triliun atau sebesar 112% dari target RKAP yang ditetapkan pemegang saham, atau 150% dari realisasi tahun 2020.

Teddyanus Rozarius, Direktur Utama PDC, menyatakan kenaikan pendapatan tahun buku 2021 tersebut dominan disebabkan beberapa project baru yang didapatkan di luar RKAP yang telah ditetapkan dan meningkatnya realisasi pendapatan dari kontrak berjalan.

Dia mengatakan salah satu penopang utama revenue PDC adalah proyek pengerjaan pipa minyak di Blok Rokan  yang sudah dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR). “Secara proyek terbesar di 2021 adalah pembangunan pipa milik PT Pertamina Gas (Pertagas) di wilayah Blok Rokan, Riau. Pipeline masuk di bagian bisnis EPCI,” ujar Teddyanus, dalam keterangan pers, Senin (4/7).

Dia  menuturkan capaian yang dibukukan PDC tersebut diikuti dengan catatan kinerja safety yang membanggakan, yaitu Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0.00. Jumlah jam kerja Safe Man Hours sebesar 17.399.364, dan Total Man Hours 2021 sebesar  6.762.488.

“Atas semua performa yang dibukukan tersebut, Pertamina PDC diganjar beberapa penghargaan sepanjang tahun 2021 baik di bidang HSSE, CSR, public relations, sustainability, quality management, pajak, dan inovasi,” ungkap Teddyanus.

Para pemegang saham memberikan persetujuan atas laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan Pertamina PDC disertai pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang menjabat atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku. (RI)