JAKARTA – Pemerintah memutuskan untuk memberikan dukungan tambahan terhadap program mandatory biodiesel 30% atau B30 untuk tahun ini. Kebijakan diberikan menyusul anjloknya harga minyak dunia yang turut mengkerek Harga Indeks Pasar (HIP) Solar sehingga membuat gap atau selisih dengan FAME menjadi besar.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, mengatakan dukungan yang diberikan pemerintah untuk memastikan program B30 pada tahun ini tetap berjalan. Suntikan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk program B30 sudah dituangkan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

“Dalam desain PEN, juga diberikan dukungan program B30 yang sekarang menghadapi tekanan akibat harga minyak turun. Kebutuhan untuk menjaga program B30 adalah kekurangannya sebesar Rp3,54 triliun,” kata Sri Mulyani, Senin (18/5).

Sri Mulyani menuturkan tidak semua kebutuhan dana tersebut digelontorkan pemerintah. Total dana yang disiapkan APBN sebesar Rp2,78 triliun. Selain itu, turut menyumbang sebesar Rp0,76 triliun melalui kenaikan tarif pungutan ekspor US$5 per ton apabila dimulai pada 1 Mei 2020.

Bantuan yang diberikan khusus untuk 2020 saja. “Di mana Rp0,76 triliun atau Rp760 miliar akan diatasi oleh para pengusaha melalui kenaikan tarif pungutan ekspor sebesar US$5 per ton 1 Mei 2020 dan oleh pemerintah melalui APBN sebesar Rp2,78 triliun. Ini subsidi bersifat tetap dan berlaku untuk 2020 saja,” kata Sri Mulyani.

Adapun dalam data pemerintah tentang PEN yang diterima Dunia Energi, besaran tambahan selisih atau gap antara harga solar dan FAME ditetapkan berdasarkan harga referensi CPO Mei US$ 635,15 per ton, sehingga pungutan ekspor CPO sebesar US$50 per ton dan Bea Keluar (BK) CPO sebesar US$ 0 per ton. Sementara dengan tren saat ini, diperkirakan rerata subsidi gap antara HIP BBN dengan HIP BBM sebesar Rp 3.732 per liter.

Pemerintah sebelumnya mengakui bahwa dana insentif biodiesel tergerus sejak harga minyak dunia anjlok mulai dari awal tahun. Andriah Feby Misnah, Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus menjalankan program B30 tahun ini, karena itu berbagai skema pendanaan terus diupayakan. “Pemerintah masih berkomitmen Program B30 tetap berjalan,” kata Feby.(RI)