JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan merealisasikan penyaluran gas  ke Refinery Unit (RU) Balongan yang saat ini juga sedang dikembangkan dan menjadi bagian dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Kilang Balongan membutuhkan tambahan pasokan gas sekitar 10-15 BBTUD.

Gigih Prakoso, Direktur Utama PGN,  mengatakan optimalisasi penyaluran pasokan gas ke RU Balongan dapat meningkatkan manfaat bagi Pertamina Group sebesar US$57 juta per tahun.

“Hal ini juga sejalan dengan rencana strategis PGN,  salah satunya adalah program RDMP‎ untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina,” kata Gigih di Jakarta, Rabu (12/2).

Pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan memberikan nilai tambah yang positif untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, optimasi biaya operasi kilang maupun pemanfaatan LPG sebagai energi berbasis fosil yang lebih tepat guna.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 06 Tahun 2016, RU Balongan merupakan kilang gas prioritas, sehingga pasokan gas dari Pertamina Grup akan diprioritaskan untuk RU Balongan.

Dengan kegiatan usaha tersebut, RU Balongan VI membutuhkan pasokan gas sekitar 40 BBTUD. Saat ini PGN Group melalui PT Pertamina Gas (Pertagas) telah melayani kebutuhan pengangkutan gas bumi sebesar 25 BBTUD dan pemenuhan kebutuhan gas bumi sekitar lima BBTUD. Dengan proyek pengalihan penyaluran gas, hal ini dapat mengefisiensi penggunaan energi.

Menurut Rachmat Hutama, Sekrektaris Perusahaan PGN, PGN akan melaksanakan proyek gasifikasi kilang Pertamina yang saat ini menggunakan BBM maupun LPG. Terdiri dari lima lokasi kilang, termasuk program RDMP salah satunya RDMP Balongan dengan total volume penyaluran jangka pendek sebesar 90 BBTUD atau setara dengan 16,4 ribu setara minyak per hari (Barel Oil Equvalen Per Day/BOEPD).

“Penyaluran gas bumi ke kilang Pertamina Balongan merupakan salah satu proyek strategis PGN dalam rangka konversi bahan bakar minyak dan LPG menjadi gas bumi,” kata Rachmat.

Kilang Balongan merupakan kilang minyak Pertamina yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat. Adapun kegiatan usaha utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM, non BBM, dan Petrokimia. Produk unggulan RU Balongan antara lain gasoline, kerosene, industrial diesel fuel, propylene, LPG, decant oil, dan fuel oil.

RU Balongan termasuk sebagai kilang yang relatif baru yang sudah menerapkan teknologi terkini, sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

“RU VI Balongan juga mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia,” kata Rachmat.(RI)