Pengisian bahan bakar gas untuk transportasi.

Penggunaan bahan bakar gas untuk transportasi di Indonesia.

LONDON – Minyak bumi, gas, dan batubara diprediksi masih akan mendominasi pasar energi dunia hingga 23 tahun ke depan. Tiga jenis energi fosil itu diperkirakan bakal memegang porsi 81% dari total konsumsi energi global hingga 2035.

Prediksi ini diungkapkan Bob Dudley, BP Group Chief Executive, saat merilis “BP Energy Outlook 2035” di kantor pusatnya di London, Inggris, pekan lalu. Menurutnya, permintaan energi global terus berkembang. Namun perkembangan itu tidak lagi didorong oleh kebutuhan energi negara-negara maju, melainkan oleh kebutuhan energi negara-negara berkembang yang dipimpin Cina dan India.

Ia menyebutkan, konsumsi energi global diperkirakan akan meningkat sebesar 41% sepanjang 2012 hingga 2035. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan 23 tahun terakhir, yang mencapai 55%. Sedangkan pertumbuhan konsumsi energi dalam 10 tahun terakhir mencapai 30%.

Bob Dudley menyebutkan, sebanyak 95% dari pertumbuhan permintaan energi itu, diperkirakan akan datang dari negara-negara berkembang. Sementara penggunaan energi di negara-negara maju di Amerika Utara, Eropa dan Asia, secara kelompok diperkirakan akan tumbuh sangat lambat, dan akan mulai menurun mendekati 2035.

Energi fosil seperti minyak, gas, dan batubara akan tetap mendominasi pangsa pasar energi, yang masing-masing mendapat porsi 27%. Dengan kata lain, tiga macam energi fosil ini masih akan menguasai 81% pasar energi primer dunia, hingga 2035.

Sementara sisanya sebesar 19%, akan diisi oleh energi nuklir, hidroelektrik (energi air, red) dan energi baru terbarukan. “Di antara bahan bakar fosil, gas berkembang paling cepat, dan semakin banyak dimanfaatkan sebagai alternatif, karena lebih bersih ketimbang batubara, baik untuk pembangkit listrik maupun sektor-sektor lain,” papar Dudley.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)