JAKARTA – Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) melakukan berbagai upaya dan akselerasi untuk mempercepat pembangunan kilang. Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, bahkan memanggil khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan direksi PT Pertamina (Persero).

Luhut meminta Pertamina untuk  mengerjakan kilang secara paralel, sehingga lebih efisien terutama dari sisi waktu pelaksanaan.

Apalagi dengan nilai investasi yang besar, maka pantas jika proyek kilang dikerjakan dengan optimal.

“Proyek itu (kilang) nilai capexnya kira-kira US$60 miliar. Mau kami paralel, sehingga bisa mempercepat waktunya,” kata Luhut di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (11/11).

Saat ini baru pengembangan kilang Balikpapan yang memiliki progress fisik. Lima proyek kilang lainnya masih jauh dari kegiatan konstruksi.

Menurut Luhut, Pertamina akan kembali menjelaskan bagaimana jadwal percepatan pembangunan kilang . “Kami evaluasi satu per satu, lalu diidentifikasi. Minggu depan Pertamina lapor ke saya bagaimana time table-nya,” ujar Luhut.

Ditempat yang sama, Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengatakan bahwa salah satu cara untuk mempercepat proyek kilang adalah dengan membantu perizinan lahan dan menata peraturan yang masih tumpang tindih.

“Semua hal yang menjadi hambatan harus diatasi. terkait peraturan perizinan dan masalah dalam negeri harus kita selesaikan,” ujar Arifin.

Arifin juga menjamin dengan percepatan proses tersebut maka proyek-proyek kilang bisa selesai dengan cepat. Dan diharapkan dalam waktu lima tahun ke depan proyek-proyek kilang Pertamina bisa rampung.

“Pak menko (Luhut) harap bisa segera mungkin. Dalam lima tahun kedepan lah,” ujar Arifin.

Pertamina melakukan percepatan pembangunan enam proyek kilang. Enam kilang tersebut terdiri dari empat pengembangan dan dua pembangunan kilang baru.

Dengan membangun enam proyek kilang nantinya kapasitas kilang bisa mencapai 2 juta barel per hari, dari kapasitasnsaat ini sekitar 1 juta barel per hari. Nantinya kapasitas kilang yang meningkat ini bisa memproduksi BBM sebanyak 200 juta liter per hari.(RI)