JAKARTA – Proyek pembangunan Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) 60 megawatt (MW) Kolaka 1 PT PAL Indonesia (Persero) sudah mencapai 60%. Proyek Dual Fuel BMPP yang merupakan pesanan dari PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero), nantinya akan ditempatkan di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

“BMPP diharapkan bisa dibawa ke site pada akhir bulan Desember 2020,” ungkap Sutrisno, Direktur Rekayasa Umum dan Harkan PAL Indonesia, kepada Dunia Energi, Selasa (4/8).

Sutrisno mengatakan BMPP menggunakan teknologi dua fuel dan juga disiapkan untuk 100% bahan bakar gas. Dual Fuel BMPP 60MW memiliki panjang 72 meter, lebar 27,4 meter, tinggi 6,5 meter dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 6 x Dual Fuel Engine 20V34DF.

Proyek BMPP sempat terkendala akibat pandemi Covid-19. Namun demikian, PT PAL berupaya maksimal untuk melakukan recovery progress akibat pandemi yang dirasakan pada tahap approval drawing dan pengadaan peralatan pada Maret-Mei 2020.

“Alhamdulillah progress bisa kami recovery sejak Juni 2020. Sampai saat ini kami terus melakukan akselerasi pada semua proses dengan target Desember 2020 bisa di-launching,” kata Sutrisno.

Dual Fuel BMPP sangat vital dan menjadi bagian dalam Program Elektrifikasi Nasional Presiden Joko Widodo yang akan diproyeksikan di wilayah-wilayah terpencil atau remote area. Dual Fuel BMPP 60 MW Kolaka 1 merupakan salah satu dari tiga Dual Fuel BMPP 150 MW yang dipesan Indonesia Power kepada PAL Indonesia.

Dual Fuel BMPP memiliki dimensi yang compact dan sarat barge rendah yang cocok untuk daerah terpencil, BMPP ini juga memiliki keunggulan fleksibilitas pengoperasian dengan bahan bakar yang berbeda, dapat dioperasikan dengan mode BBM atau diesel atau mode Gas tanpa perlu mematikan pembangkit dan tanpa kedip, memiliki Heat Rate dan Spesific Fuel Consumption (SFC) yang sangat efisien serta mampu dioperasikan secara terus-menerus tanpa docking repair selama 20 tahun, sehingga dapat memenuhi kebutuhan atau mengganti pembangkit terapung di beberapa wilayah Indonesia

“Terkait permintaan Menteri ESDM untuk gasifikasi pembangkit, hal tersebut juga sangat relevan dengan proyek BMPP,” tandas Sutrisno.(RA)