JAKARTA – PT Bumi Resources Minerals (BRMS) mencatat kinerja positif sepanjang periode kuartal pertama tahun 2021. Pendapatan dan laba bersih perusahaan meningkat menjadi masing-masing menjadi sebesar US$1.359.799 dan US$1.675.169. Pada periode kuartal I 2020, pendapatan dan laba bersih BRMS masing-masing sebesar US$ 991.860 dan US$161.265.

Produksi emas perusahaan juga meningkat  menjadi 24 kg pada kuartal I 2021. Bumi Minerals juga mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar US$2.029.712 yang terdiri dari penghapusan utang dan
penilaian persediaan. Penghapusan utang merupakan pendapatan yang dicatatkan karena adanya efisiensi dan penghematan biaya oleh perusahaan yang terjadi karena pelunasan tagihan kepada para kontraktor yang lebih kecil dari estimasi biaya sebelumnya. Penilaian persediaan merupakan pendapatan yang berasal dari tambahan persediaan bijih (ore stock pile) yang ditinggalkan oleh para penambang liar (Penambangan Tanpa Izin / PETI) sebelumnya.

Suseno Kramadibrata, CEO & Direktur Utama Bumi Minerals, mengatakan terlepas dari peningkatan kinerja keuangan dan produksi tahunan tersebut, Bumi Minerals telah membukukan pencapaian yang lebih baik di kuartal pertama tahun ini.

Menurut Suseno, kondisi pandemi global telah menyebabkan keterlambatan pengiriman beberapa suku cadang dari China untuk perawatan berkala fasilitas pabrik yang ada saat ini di Poboya, Palu. Oleh karenanya, pabrik terpaksa beroperasi hanya dengan kapasitas sebesar 70% di semester pertama tahun 2021.

“Namun demikian, beberapa suku cadang yang dibutuhkan tersebut kini telah tiba dan telah terpasang di pabrik terkait. Kami berharap untuk dapat mengoperasikan pabrik yang ada saat ini dengan kapasitas penuh di bulan Mei atau Juni tahun ini,” ujarnya, Selasa (11/5).

Suseno mengungkapkan perusahaan belum membukukan pendapatan dari jasa konsultasi penambangan pada kuartal I 2021. Seluruh pendapatan kuartal I 2021 berasal dari produksi dan penjualan emas.

“Pendapatan perusahaan sebenarnya bisa menjadi lebih tinggi dengan adanya tambahan dari jasa konsultasi penambangan,” ungkapnya.

Suseno berharap peningkatan pendapatan dan laba bersih semester kedua tahun ini dengan beroperasinya pabrik yang ada dengan kapasitas penuh, diprosesnya bijih emas dengan rata-rata kadar yang lebih tinggi, dan potensi pendapatan dari jasa konsultasi penambangan.

Suseno juga berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas kami secara signifikan di kuartal II tahun 2022 dengan diselesaikannya pabrik kedua kami di Poboya, Palu dengan kapasitas untuk mengolah sampai dengan 4.000 ton bijih per harinya.

“Kenaikan produksi emas ini akan berdampak positif terhadap pendapatan dan laba ditahun depan,” kata Suseno.(RA)