JAKARTA – Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang cukup agresif memproduksikan barang tambang mineral, salah satunya adalah nikel. Hasilnya bahkan banyak diekspor ke luar negeri. Tujuan utama ekspor nikel Indonesia adalah China.

Faisal Basri, Pengemat Ekonomi Universitas Indonesia, menjelaskan ekspor barang tambang nikel Indonesia ke China jumlahnya cukup fantastis dari tahun ke tahun. nikel jenis Ferro Nickel dan Nickel Pig Iron (HS 7201) merupakan bahan baku baja atau HS 72 yang juga banyak diekspor ke China untuk mendukung pertumbuhan industri di sana.

Berdasarkan data International Trade Center ekspor Nickel Pig Iron dalam tiga tahun terakhir juga tumbuh signifikan. Pada 2018, ekspor ke China mencapai 38,3 ribu ton sementara ekspor indonesia ke negara lain mencaapi 55,8 ribu ton. Sementara pada 2019, ekspor Nickel Pig Iron ke dunia mencapai 112,3 ribu ton dimana sebagian besar juga ditujukan ke China yakni 108 ribu ton.

Namun, pada 2020 hampir seluruh ekspor Nickel Pig Iron ditujukan ke China dengan volume 279,2 ribu ton beda tipis dari ekspor keseluruhan ke berbagai negara yakni 279,3 ribu ton.

“Kita lihat terjadi lonjakan tahun 2020 yang diklaim Pak Jokowi itu isinya Nickel Pig Iron. Jumlahnya itu yang diekspor, dicatat oleh China, 309,9 ribu ton tapi kita catatnya 279,2 ribu ton. Hitung lagi kerugiannya berapa dan 100 persen diekspor ke China, beda 0,1 saja. Tidak ada (nikel) yang kita pakai.  Bukan kita pakai buat mendukung industri di Indonesia, jadi untuk mendukung industrialisasi di China, karena kemurahan hati kita,” jelas Faisal, dalam diskusi virtual (12/10).

Untuk Ferro Nickel (HS720260) Indonesia ke China terus tumbuh signifikan. Pada 2018, jumlah ekspornya mencapai 857 ribu ton dimana 643 ribu ton diperuntukan untuk China. Kemudian pada 2019 ekspor Ferro Nickel ke China menjadi 1,4 juta ton atau hanmpir keseluruhan dari total ekspor sebesar 1,59 juta ton.

Pada 2020, ekspor Ferro Nickel ditujukan semuanya ke China dengan volume kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2019 yakni mencapai 2,78 juta ton.

“Nah ini Ferro Nickel ekspornya lebih banyak lagi juga kita liat 100% diekspor ke China, 100%. jadi bukan memperkokoh struktur industri,” ungkap Faisal.(RI)