BANDUNG – PT Geo Dipa Energi (Persero) mulai melakukan Tajak Sumur pertama proyek pengembangan Patuha Unit 2 berapasitas 55 Megawatt (MW).

Riki F Ibrahim Direrktur Utama Geo Dipa, menjelaskan pengeboran pertama sangat menentukan kapasitas produksi dan biaya untuk sumur selanjutnya.  Oleh karena itu, hasil pengeboran pertama ini akan menjadi acuan dari arah pengeboran sumur selanjutnya.

“Pengeboran ini mendukung keberhasilan putra-putri Indonesia untuk sektor energi terbarukan, khususnya Geothermal, dalam upaya pengurangan dampak rumah kaca dari pembangkit listrik sebesar 55 MW Patuha Unit 2, serta mendukung terciptanya pembangunan ekonomi di sekitar wilayah kerja Geo Dipa.  Direncanakan Patuha Unit 2 akan Commercial On Date pada tahun 2024,” kata Riki, Kamis (18/11).

Riki menjelaskan bahwa pengeboran yang dilakukan Geo Dipa merupakan bagian dari program strategis nasional yang tertunda sejak tahun 2007.  PLTP tidak memakan lahan besar, dikarenakan pengeboran dilakukan di lokasi sumur eksisting Patuha Unit 1.

“Rencana pengeboran akan dilakukan sebanyak 12 sumur dan apabila menghasilkan sumur produksi yang lebih besar jumlah maka sebagian sumur akan diperuntukan untuk proyek unit 3,” jelas dia.

Supriadinata Marza, General Manager Project Management Unit Geo Dipa, mengatakan selain untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 55 MW, tujuan lain yang akan dicapai dari program pengembangan tersebut adalah sebagai penguatan kompetensi SDM, tidak hanya bagi Geo Dipa melainkan bagi kontraktor dan masyarakat di sekitar wilayah kerja Geo Dipa.

“Penguatan terhadap kompetensi tidak hanya untuk GeoDipa, tapi juga untuk kontraktor yang bekerjasama dan juga masyarakat sekitar,” kata dia.

Selain itu, dengan adanya proyek pengembangan tersebut, GeoDipa juga akan memperkuat program community development, dimana GeoDipa berkomitmen untuk maju bersama dengan masyarakat.  “Kami ingin maju bersama karena sukses sendiri itu mudah, tapi sukses bersama sulit, harus berjalan bersama-sama,” ujar Supriadinata.

Geo Dipa telah melakukan perekrutan tenaga kerja lokal sebanyak hampir 200 orang untuk pekerjaan proyek tersebut.  Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga tahun 2023 yang ditargetkan akan mencapai 30-40% tenaga kerja lokal dari total kebutuhan 800 pekerja dalam proyek.

Supardian, Kepala Bagian Sumber Daya Alam Kabupaten Bandung menuturkan dengan dimulainya pelaksanaan tajak sumur pertama untuk proyek Patuha Unit 2 membuktikan bahwa potensi alam, khususnya potensi dari energi baru terbarukan Geothermal, memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jawa Barat.

“Pemanfaatan energi Geothermal di Jawa Barat memberikan masukan positip kepada Pemda yang siknifikan.  Namun, pembangunan Patuha Unit 2 tentunya tetap harus memperhatikan kelestarian alam agar tambah lebih lestari,” ungkap Supardian. (RI)