JAKARTA – PT Geo Dipa Energi (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor energi panas bumi, melaksanakan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Unit 2 Dieng dan Patuha.  Riki Ibrahim, Direktur Utama Geo Dipa, mengatakan groundbreaking proyek PLTP Dieng Unit 2 dan PLTP Patuha Unit 2 merupakan langkah konkret untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan listrik tenaga panas bumi yang aman dan ramah lingkungan serta memberikan manfaat ekonomi.

“Geo Dipa melanjutkan pembangunan PLTP Unit 2 Dieng dan Patuha masing-masing sebesar 60 MW yang akan selesai pembangunannya di 2023,” kata Riki di Jakarta, Kamis (25/4).

Riki menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah mengembangkan 10-15 megawatt (MW) Small Scale Power Plant dan 10-15 MW Organic Rankine Cycle Power Plant dengan skema pembangunan Build Operate Transfer (BOT) yang akan beroperasi di tahun 2020 dan 2022.

“Dengan demikian, pada tahun 2023 Geo Dipa akan meningkatkan kapasitas produksi listriknya hingga 270 MW,” ujar Riki.

Kontribusi Geo Dipa dalam aspek ekonomi melalui Pajak dan Penerimaan Negara bukan Pajak saat ini hampir Rp40 miliar. Pada 2023, kontribusi tersebut akan meningkat sejalan dengan kenaikan akumulasi hingga 182%. Sementara itu, untuk kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Geo Dipa akan mencatatkan kenaikan sebesar 120% melalui Bonus Produksi dan luran Eksplorasi ke Kas Umum Daerah dari masing masing Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Geo Dipa.

Proyek PLTP Unit 2 Dieng dan Patuha masuk dalam Fast Track Program (FTP) Tahap II 10 ribu MW, bagian dari Program 35 ribu MW yang merupakan program pemerintah di sektor pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

“Kami ikut bertanggung jawab dalam memenuhi target RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) untuk memenuhi target  23% pada  2025 serta upaya berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca sesuai Paris Agreement,” tandas Riki.(RA)