BLORA – PT Pertagas Niaga merampungkan pembangunan Mother Station Compressed Natural Gas (MS CNG) di Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang ditandai dengan mulai beroperasinya fasilitas tersebut.

Gas dari sumur PEP C ADK sudah mengalir ke area Mother Station dan dilanjutkan dengan proses kompresi hingga pengisian CNG ke truk pengangkut.

Aminuddin, President Director Pertagas Niaga menjelaskan beroperasinya mother station ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas bagi industri di Pulau Jawa yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas.

Mother Station Blora mengompresi gas Pertamina EP Cepu ADK yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning dengan kapasitas 3,5 juta kaki kubik per hari (MMscfd) hingga 10-12 tahun ke depan. Pemanfaatan produksi perdana gas PEP C ADK ini kemudian disalurkan melalui pipa instalasi yang dibangun oleh PT Pertamina Gas. Langkah ini menandai sinergi Pertamina Grup dari sisi hulu hingga hilir.

Pembangunan MS diyakini mampu memenuhi kebutuhan gas alam bagi industri di berbagai penjuru Jawa. “Puji Syukur proses pengisian CNG perdana berjalan dengan lancar dan telah disalurkan bagi konsumen industri di area Jawa Tengah. Keberadaan MS CNG ini adalah jawaban suplai kehandalan suplai energi bagi industri yang lebih luas dengan harga yang lebih kompetitif,” kata Aminuddin, Senin (3/1).

Berlokasi di tengah Pulau Jawa yang strategis, menurut Aminuddin mother station akan menjadikan suplai CNG lebih cepat dari sisi waktu.

Selain produk CNG, hasil olahan gas PEP C ADK nantinya juga akan menghasilkan kondensat yang berfungsi sebagai pelarut bagi keperluan industri. “Permintaan industri akan kebutuhan kondensat pun saat ini cukup tinggi dan kami percaya diri memenuhi keperluan tersebut sehingga kami mengambil peran dalam kemajuan industri nasional,” ujar Aminuddin.

Saat ini Pertagas Niaga telah menyuplai CNG berbagai industri baik di wilayah Pulau Jawa, Kalimantan Timur serta Sumatera Selatan. “Suplai CNG menjadi jawaban bagi pemenuhan gas dalam waktu cepat bagi industri yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas,” ungkap Aminuddin. (RI)