JAKARTA – Dalam Nationality Determined Contribution (NDC) yang kedua (updated) Indonesia tetap mempertahankan target awal yang telah ambisius sebagaimana tercantum dalam NDC pertama, yaitu pengurangan emisi 29% dengan upaya sendiri dan dapat meningkat hingga 41% dengan dukungan internasional, dibandingkan dengan skenario Business As Usual (BAU) pada 2030.

Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mengatakan dengan dukungan internasional, pemerintah memiliki skenario yang lebih ambisius melalui Low Carbon Compatible with Paris Agreement (LCCP). Pada 2030, Indonesia akan mendekati pada kondisi sebagai penyerap karbon netto di sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan (FOLU).

“Kami juga berencana untuk mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap hingga 60% pada tahun 2050 serta akan bergerak maju menuju kondisi tanpa emisi netto pada 2070,” ujar Siti Nurbaya, Selasa (23/3).

Updated NDC memperbarui informasi tentang visi pemerintah dan pembangunan jangka panjang nasional Indonesia serta menjabarkan dan merinci strategi implementasi tentang adaptasi serta peningkatan transparansi. Updated NDC juga menambah subjek baru dan penguatan komitmen dengn memasukkan laut, lahan basah (mangrove dan lahan gambut) serta kawasan pemukiman manusia (dalam skenario adaptasi).

Siti mengungkapkan, Indonesia juga akan melakukan rehabilitasi dan penanaman mangrove seluas 600 ribu hektar selama 2021-2024. Di bidang energi, Indonesia berencana menerapkan teknologi Carbon Captured Storage/Carbon Capture Utilization Storage (CCS/CCUS), menerapkan energi terbarukan dan bioenergi.

“Dukungan internasional, termasuk dari sektor swasta atau bisnis, akan memainkan peran penting untuk pencapaian skenario ambisius kita, khususnya di bidang energi,” kata Siti Nurbaya.(RA)