YOGYAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan energi listrik yang akan menopang ibu kota baru di Kalimantan Timur nanti akan ditopang dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Selanjutnya Kementerian ESDM akan membahas pengembangan dan konsep EBT bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Ignasius Jonan, Menteri ESDM, mengatakan secara kemampuan PT PLN (Persero) sangat siap untuk menyediakan sistem kelistrikan di ibu kota baru, termasuk pembangkit yang akan disiapkan. Hanya saja, masih perlu pembahasan insentif dengan Bappenas.

“Kami support Bappenas. Setelah diumumkan presiden, nanti kami bersama PLN mempersiapkan kebutuhan listriknya. Kami akan memberi masukan ke Bappenas, lebih banyak pakai EBT,” kata Jonan di Yogyakarta, Jumat (30/8).

Menurut Jonan, ketersediaan energi di Kalimantan Timur sangat melimpah. Batu bara dan gas banyak tersedia, tapi prioritas yang akan dibangun adalah pembangkit EBT. “Kan kalau gas tidak masalah. Gudang gas di Kaltim, batu bara juga banyak sekali,” ujarnya.

Beberapa pembangkit EBT yang bisa dimanfaatkan lanjut adalah tenaga air dan matahari. “Nah tinggal bagaimana EBT, itu dari mana. Arus laut bisa, sungai besar-besar kan, dan juga tenaga matahari,” jelas Jonan.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menetapkan sebagian wilayah Penajam Paser Utara serta Kutai Kertanegara sebagai wilayah yang akan dijadikan ibu kota baru Indonesia menggantikan Jakarta.

Pusat pemerintahan akan dipindahkan berikut dengan Aparat Sipil Negara (ASN) yang bertugas.

Menurut Jonan, PLN dijamin mampu menyediakam kebutuhan listrik para ASN maupun perkantoran yang akan dibangun nantinya di sana.

“Orang tanya sanggup ga PLN? ya pasti sanggup rencana awal itu yang akan dipindah ASN 200 ribu kalau 200 ribu itu supporter berapa kegiatan penunjang kali 2,5 aja total misalnya 500 ribu rumah atau hunian sanggup kok PLN pasang 1 juta sambungan setahun nah kapasitas pembangkit mustinya juga tidak ada masalah,” kata Jonan.(RI)