JAKARTA – Indonesia mulai melakukan penambangan minyak terbuka atau open pit. Tahapan pertama terlebih dahulu melalui proses uji coba di wilayah kerja PT Medco E&P di Desa Tanjung Laut, Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyu Asin, Sumatera Selatan.

Usman Pasarai, Koordinator Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan (KP3) Teknologi Eksploitasi PPPTMGB LEMIGAS Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan uji coba open pit untuk mengetahui volume minyak yang bisa diambil, mitigasi lingkungan yang harus dilakukan, dan keekonomiannya sebagai dasar menentukan langkah selanjutnya. Metode open pit oil mining baru pertama kali dilakukan di Indonesia dan telah diimplementasikan secara komersial di Kanada.

Uji coba open pit merupakan tindak lanjut Keputusan Menteri ESDM Nomor 111.K/11/MEM/2019 yang menugaskan PPPTMGB LEMIGAS untuk bekerja sama dengan Medco E&P Indonesia selama empat sampai enam bulan.

“Uji coba penambangan minyak terbuka oil sands ini merupakan upaya Badan Litbang ESDM dan Medco E&P Indonesia, dalam mencari terobosan teknologi yang sesuai guna meningkatkan produksi minyak nasional”, kata Usman, Selasa (21/7).

Proses uji coba sendiri sebenarnya telah diinisiasi sejak dua tahun lalu atau 2018. Kini dilanjutkan dengan ekskavasi untuk pengambilan sampel ore, yaitu batuan pasir yang jenuh minyak. Uji coba bagian dari eksplorasi untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam studi kelayakan.

“Para peneliti LEMIGAS akan menguji ore yang sudah diambil dan melakukan evaluasi atas aspek lingkungan dari operasi ekskavasi yang sudah dilakukan,” ungkap Usman.

Sutami, Manager Operasi Medco E&P Region Sumatra Selatan, mengatakan Medco E&P Indonesia dan LEMIGAS telah melaksanakan berbagai tahapan kegiatan, mulai dari prakontruksi seperti land acquisition, izin lingkungan, lalu konstruksi seperti land clearing, site preparation, pengambilan dan pengiriman ore ke laboratorium untuk pengujian recovery factor hingga kegiatan revegatasi lahan.

“Sosialisasi uji coba penambangan kepada masyarakat juga terus digalakkan dan memaksimal peran serta masyarakat dalam kegiatan ini sehingga memberikan dampak sosial ekonomi yang positif kepada masyarakat”, kata Sutami.

Wilayah kerja Medco E&P dipilih sebagai lokasi uji lantaran di iliran high terdapat potensi minyak berat kedalaman dangkal. Sejak 2004, Medco E&P Indonesia memulai survei geologi dan seismik hingga 2010.

Pada 2011-2014 dilanjutkan dengan pengeboran, tes sumur, eksplorasi, pekerjaan laboratorium, dan studi geologi, geofisika, dan reservoir.

Pada 2015-2018 dilakukan studi distribusi reservoir, pengeboran, dan teknologi produksi secara sumuran. Sampai pada tahap ini, Medco E&P Indonesia menilai metode sumuran untuk memproduksikan minyak berat kurang optimal, sehingga opsi oil mining segera dipertimbangkan, diawali dengan uji coba open pit trial.

Pemerintah menjamin kegiatan open pit oil mining ini dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2005 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Suara Kebisingan.
Penanganan lokasi tambang juga telah dilakukan dengan baik, seperti pengembalian material sisa tambang (overburden), penyebaran tanah opucuk, penanaman kembali lahan bekas tambang dengan pohon sawit, karet, dan kacang-kacangan. Kegiatan pengambilan 40 ton sampel ore dalam rangka penelitian tambang terbuka minyak bumi ini sudah diselesaikan dengan baik, termasuk pelaksanaan Protokol Covid-19 di lokasi open pit.(RI)