JAKARTA – Proses penutupan sumur YYA-1 di Blok Offshore North West Java (ONWJ) sudah memasuki tahap akhir. Jika tidak ada halangan, beberapa hari ke depan sumur yang sejak Juli 2019 menyemburkan gas dan tumpahan minyak tersebut akan selesai ditutup secara permanen.

Taufik Adityawarman, Incident Commander Proyek YYA-1 yang juga Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE), mengatakan pengeboran relief well sudah mencapai kedalaman 2.730 meter dari target 2.736 meter. Jarak relief well dengan sumur YYA-1 di bawah tanah tinggal 46 centimeter (cm) atau sudah memasuki fase intercepting (pemintasan).

Ada beberapa tahap yang dilalui untuk menutup permanen sumur. Rangkaian pengeboran ke permukaan (pull out of hole/POOH) akan dicabut. Kemudian dilakukan tes kekuatan formasi (formation integrity test/FIT) agar pengeboran tidak menyasar ke formasi yang lemah. Setelah itu, juga akan dilakukan rangkaian pengeboran (botton hole assembly/BHA) dan memasukkan rangkaian pengeboran ke dalam lubang sumur (run in hole/RIH).

Proses intercept diharapkan bisa terealisasi di akhir September, penutupan sumur akan bergulir dengan dipompanya lumpur berat ke sumur YYA-1.

“Butuh 2×24 jam untuk injeksi lumpur berat, kemudian monitoring dan sekitar sembilan hari setelahnya bisa plug and abandonement,” kata dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/9).

Dharmawan H Samsu Direktur Hulu Pertamina menuturkan, penanganan insiden tumpahan minyak Proyek YY telah memasuki pekan keenam untuk pengeboran sumur penyumbat atau relief well. Kini pengeboran sumur tersebut sudah memasuki fase penutupan.

“Kami optimis bahwa dengan sumur penyumbat ini, sumur YYA-1 bisa segera ditutup secara permanen sesuai target yaitu akhir September,” kata Dharmawan.

Recovery

Selain penutupan sumur, tim penanggulangan tumpahan minyak sumur YYA-1 telah mengumpulkan 39.687 barel minyak yang tercecer di Laut Jawa dan sekitarnya. Tumpahan minyak yang terpapar di daratan mencapai 5.535.627 karung.

Oil spill recovery itu sudah 39.685 barel kumulatif, itu di offshore. Kalau di darat itu sudah terkumpul 5.535.627 karung dan yang sudah terkirim ke pengolahan limbah 5.532.262 karung,” kata Taufik.

Hingga saat ini PT Pertamina (Persero) telah memasang oil boom di lepas pantai mencapai 9.250 meter yang terbagi dalam beberapa lapisan. Di bibir pantai dan darat, oil boom yang dipasang mencapai 10.790 meter ditambah waring (fishnet) sepanjang 21 ribu meter.(RI)