JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) sepanjang sembilan bulan 2020 membukukan pendapatan Rp13,8 triliun, turun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,1 triliun. Pendapatan dari perdagangan BBM dan petrokimia turun dari Rp14,1 triliun menjadi Rp12,7 triliun, atau turun 10%. Selain itu pendapatan AKR dari pos lainnya, yakni manufaktur juga turun dari Rp338 miliar menjadi Rp267 miliar.

Untuk bisnis logistik, pendapatan AKR naik 3% menjadi Rp604 miliar hingga September 2020 dibanding periode yang sama 2019 sebesar Rp 587 miliar. Pendapatan dari bisnis pengelolaan kawasan industri melonjak lebih dari 100% dari Rp 61 miliar menjadi Rp 276 miliar.

Disisi lain, biaya penjualan dan pendapatan hingga kuartal III berhasil ditekan turun 10% menjadi Rp12,3 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp13,8 triliun.

Seiring dengan penurunan beban biaya itu, AKR mencatatkan laba kotor Rp1,47 triliun, naik 15% dibanding periode sembilan bulan 2019 sebesar Rp 1,28 triliun. EBITDA naik menjadi Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp973 miliar. Kemudian untuk realisasi laba bersih hingga kuartal III tahun ini tercatat sebesar Rp665 miliar, naik 17,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp565 miliar.

Suresh Vembu, Direktur AKR Corporindo, mengungkapkan harga BBM berbasis formula yang diterapkan pemerintah cukup melindungi margin keuangan AKR dari bisnis penjualan BBM untuk retail dan industri di tengah gejolak ekonomi akibat dari pandemi Covid-19 yang juga memicu penurunan harga dan penurunan konsumsi BBM.

“Model bisnis AKR pass through harga BBM berdasarkan formula memungkinkannya untuk mempertahankan margin dan melindungi perusahaan dari fluktuasi karena perubahan harga bahan bakar harian,” kata Suresh, Selasa (3/11).

Suresh menambahkan harga produk solar, gasoline, avtur di Indonesia dihitung berdasarkan MOPS (Mean of Platts Singapore) dan AKR sebagai distributor tidak mengambil posisi apapun atas produk minyak dan memastikan selalu dalam net open position nol net dan tidak mengalami kerugian persediaan.

“Kepatuhan yang ketat terhadap hal-hal di atas telah memungkinkan AKR untuk terus melaporkan pertumbuhan laba yang kuat selama enam kuartal terakhir,” kata Suresh.(RI)