JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memerlukan dana yang tidak sedikit untuk mengelola Blok Rokan mulai Agustus 2021. Fokus kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang ditetapkan sebagai operator oleh  Pertamina ada pada lima tahun pertama kegiatan di Rokan.

Berdasarkan data yang diperoleh Dunia Energi, hingga 2025 atau lima tahun pertama PHR di Rokan kebutuhan dana untuk mengelola Blok Rokan mencapai US$3 miliar.

Dana tersebut terbilang cukup besar untuk mengelola satu blok atau sama dengan dana investasi hulu Pertamina dalam satu tahun.

Berbagai kegiatan telah direncanakan di Rokan. Dalam dokumen disebutkan bahwa PHR akan melakukan total 84 pengeboran dalam periode Agustus hingga Desember 2021. Jumlah sumur tersebut jauh lebih banyak dibanding rencana awal Pertamina yang tadinya hanya akan mengebor 44 sumur tahun ini.

Pada 2022, PHR berencana melakukan pengeboran 182 sumur (SLO), Infill Drilling fase 1, Waterflood (WF) di Lapangan Petani, Petapahan blok 1 dan 2, Bangko, Bekasap, Kotabatak.

Kemudian ada juga rencana melakukan Infill Drilling fase 1 di formasi Telisa di lapangan Bangko, Kotabatak dan Balam South. Serta New POFD WF di 3 Lapangan Pematang, Pager dan Sintong Seruni

Kegiatan di Rokan makin ditingkatkan pada  2023 yakni dengan pengeboran 300 sumur, terdiri dari 250 SLO dan 50 HO. Tahun itu juga akan dilakukan Infill Drilling target New POFD WF tiga lapangan tahun 2022.

Lalu Infill Drilling fase 2 WF di Lapangan Petani, Petapahan blok 1&2, Bangko, Bekasap, Kotabatak. Selanjutnya ada kegiatan Infill Drilling fase 2 formasi Telisa di Bangko, Kotabatak dan Balam South serta New POD WF di 3 Lapangan Ubi, Manggala North dan Ubi.

Pada 2024 fokus kegiatan adalah dengan pengboran. Pada tahun itu jumlah sumur yang akan dibor mencapai 383 sumur dengan enam WF pada field dan POFD baru.

Pada 2025 akan menjadi tahun penting.  Selain peningkatan pengeboran sumur dengan jumlah signifikan yakni mencapai 387 sumur serta tujuh WF field baru dan POFD baru. Dilakukan juga inisiasi program Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR).

Yudantoro, General Manager PHE hingga Senin (18/1) belum merespon saat dikonfirmasi Dunia Energi. Begitu juga dengan Agus Suprijanto, Senior Vice President – Corporate Communications & Investor Relations Pertamina.(RI)