PANDEGLANG – Indonesia Power kembali menggnjot pemanfaatan material abu sisa pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) dengan menggandeng para mantan narapidana terorisme (napiter) yang tergabung dalam sebuah koperasi Bina Insaf Mandiri yang merupakan binaan Densus 88 Polri.

M Ahsin Sidqi, Direktur Utama Indonesia Power, mengungkapkan sosialisasi dan edukasi penggunaan FABA selaras dengan program Deradikalisasi berbasis kesejahteraan bagi para eks narapidana terorisme oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Ini merupakan hal baru namun sangat penting bagi kami, masalah kebangsaan yang fundamental namun erat kaitannya dengan ekonomi dan kesejahteraan sekaligus juga dengan humanisme. Kami merasa terlindungi karena adanya dukungan dari BNPT, Densus 88 Polri dan juga dari Mathla’ul Anwar sendiri, karena memberdayakan eks napiter yang mungkin masih ada stigma tertentu di masyarakat ini adalah tantangan baru untuk kami,” ungkap Ahsin di Banten (11/8).

Untuk menjadi pupuk, FABA diolah dengan teknologi mikroba yang merubah FABA menjadi pupuk npk organik. Teknologi ini merupakan teknologi tepat guna yang dapat diterapkan sebagai perwujudan metode ekonomi sirkular secara nyata.

Ahsin menjelaskan pemanfaatan FABA ini merupakan salah satu media untuk mendorong perkembangan Koperasi, UMKM maupun sejenisnya untuk menjadi penghasil produk turunan FABA baik itu dalam bentuk bahan baku konstruksi maupun pupuk yang berguna untuk pertanian maupun perkebunan.

“Indonesia Power selalu berupaya manfaatan FABA untuk kesejahteraan masyarakat baik melalui Koperasi, UMKM maupun sejenisnya karena manfaat FABA ini sangat banyak, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku konstruksi bangunan, juga dapat dapat dimanfaatkan sebagai pupuk npk organik yang tentunya berguna untuk pertanian maupun perkebunan,” jelas Ahsin.

Komjen Pol Boy Rafli Amar, Kepala BNPT, menuturkan upaya pemanfaatan FABA yang melibatkan Eks Napiter ini dinilai tepat sasaran.

“Nah untuk konsepnya, kita kerjasamakan dengan mendirikan koperasi, dan mitra yang saat ini sudah berjalan dengan Mathla’ul Anwar ini adalah Indonesia Power, jadi kami hanya melanjutkan saja, memformalisasikan hal-hal yang sudah dikerjakan selama ini,” ungkap dia.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (MA), Embay Mulya Syarief mengatakan bahwa dengan Indonesia Power telah ada kesepakatan untuk bekerjasama, tidak sebatas denga neks napiter namun juga dengan unsur masyarakat lainnya yang membutuhkan. “Kami kebetulan dengan Indonesia Power sudah melakukan MoU, namun tidak terbatas hanya dengan memberdayakan eks napiter, namun juga masyarakat umum lainnya yang membutuhkan,” ujar Tokoh Masyarakat yang akrab disapa Haji Embay.

“Menurutnya dengan dukungan BNPT, Densus 88 dan juga Indonesia Power kami telah bekerjasama dalam pemanfaatan FABA ini. “Mulai dari bahan bangunan sampai dengan pupuk untuk tanaman dan alhamdulillah hasilnya sangat baik” kata Haji Embay. (RI)