JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih Rp2 triliun pada semester I 2019, turun 24,4% dibanding periode yang sama 2018 sebesar Rp2,65 triliun. Penurunan laba terutama disebabkan membengkaknya beban pokok serta beban umum dan administrasi.

Laporan keuangan Bukit Asam yang dirilis Senin (16/9) menyebutkan, pada enam bulan pertama 2019, Bukit Asam meraih pendapatan Rp10,61 triliun, naik tipis dibanding periode yang sama tahun lalu Rp10,49 triliun. Pendapatan Bukit Asam terutama diperoleh dari penjualan batu bara yang mencapai Rp10,43 triliun. Sisanya, Rp178,83 miliar berasal dari pendapatan penjualan listrik, briket, sawit mentah dan inti sawit. Serta jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.

Disisi lain, beban pokok justru naik 13,2% menjadi Rp6,95 triliun dibanding semester I 2018 sebesar Rp6,14 triliun. Akibatnya, laba kotor Bukit Asam turun 15,9% dari Rp4,34 triliun menjadi Rp3,65 triliun pada semester I 2019.

Tidak hanya itu, beban umum dan administrasi juga tercatat naik dari Rp604,64 miliar menjadi Rp793,79 miliar. Penurunan beban penjualan dan pemasaran serta kenaikan pos penghasilan lainnya tidak cukup menahan penurunan laba usaha. Bukit Asam mencatat laba usaha Rp2,59 triliun pada semester I 2019, turun 23% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp3,37 triliun.(AT)