JAKARTA– PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), anak usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di sektor pertambangan, mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang Januari-September 2018. Hal itu terbukti dari capaian penjualan bersih Aneka Tambang (Antam) hingga kuartal III yang mencapai Rp19,95 triliun, naik 187% dibandingkan capaian penjualan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,96 triliun.

“Kenaikan penjualan ikut mendongkrak laba bersih perusahaan menjadi Rp631,12 miliar. Raihan net profit ini naik 290% dibadingkan periode sama 2017 yang tercatat rugi bersih sebesar Rp331,47 miliar,” ujar Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama PT Aneka Tambang dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Jumat (30/11).

Arie mengatakan kinerja profitabilitas yang solid ini juga terfleksikan dari capaian laba usaha Antam hingga kuartal III 2018 yang mencapai Rp1,93 triliun, tumbuh signifikan 732% dibandingkan laba usaha periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp232,89 miliar. Peningkatan profitabilitas juga tercermin dengan pertumbuhan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang mencapai 96% menjadi Rp2,14 triliun dibandingkan dengan capaian EBITDA periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,09 triliun (year on year/y-o-y). Peningkatan profitabilitas juga didukung tingkat efisiensi yang tercatat sebesar Rp15,67 miliar atau 97% dari target efisiensi 2018.

“Pertumbuhan kinerja keuangan Antam yang positif terutama disebabkan pertumbuhan signifikan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perusaahan serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi Antam,” katanya.

Pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas utama perusahaan tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 19.264 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 21% dibandingkan capaian produksi pada periode hingga kuartal III 2017 sebesar 15.813 TNi. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada sembilan bulan 2018 tercatat sebesar 19.149 TNi atau naik sebesar 49% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 12.816 TNi.

“Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapaianya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa Sulawesi yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun,” katanya.

Penjualan feronikel Antam hingga September 2018 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih perusahaan, dengan kontribusi sebesar Rp3,85 triliun atau 19% dari total penjualan bersih perusahaan.

Untuk komoditas emas, hingga September 2018 total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 1.478 kg atau naik 0,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 1.473 kg. Sedangkan volume penjualan emas Antam tercatat sebesar 22.388 kg atau naik tumbuh sebesar 221% yang mencapai 6.966 kg (yoy).

Arie mengatakan Antam terus berupaya untuk meningkatkan penjualan emas dengan melakukan inovasi pada berbagai produk emas Logam Mulia. Untuk meningkatkan jangkauan distribusi penjualan emas ANTAM-LM di dalam negeri, pada bulan Juli 2108, Antam dan PT Pos Indonesia (Persero) menyepakati untuk melanjutkan Kerjasama Penjualan Emas Antam di Kantorpos. Pada September 2018, Antam menjalin kerjasama dengan PT Bank Jabar Banten Syariah (Bank BJB Syariah) terkait penjualan emas ANTAM-LM, terutama untuk meningkatkan distribusi penjualan emas di wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. (DR)