JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) meraih laba bersih US$11,83 juta pada tiga bulan pertama 2020, naik 58,2% dibanding laba bersih periode yang sama 2019 sebesar US$7,47 juta. Peningkatan laba bersih didorong kenaikan pendapatan yang pada kuartal I 2020 mencapai US$79,65 juta, naik 51,5% dibanding periode yang sama tahun lalu US$52,56 juta.

Syailendra S. Bakrie, Direktur Energi Mega, mengatakan dua faktor utama yang berkontribusi terhadap perbaikan kinerja perseroan adalah peningkatan pendapatan yang disebabkan kenaikan produksi gas dari Blok Bentu, Riau. “Serta penurunan pinjaman yang berdampak terhadap turunnya beban bunga perseroan,” kata Syailendra, Selasa (2/6).

Syailendra mengatakan terlepas dari risiko pandemi Covid-19 dan penurunan harga minyak dunia, Energi Mega beruntung karena lebih dari 90% produksi dan cadangan yang dimiliki dalam bentuk gas. Gas memiliki harga jual yang lebih stabil dan jangka waktu kontrak yang lebih panjang dibandingkan minyak yang harga jualnya cenderung lebih fluktuatif.

“Blok Kangean di Jawa Timur dan Bentu di Riau merupakan kontributor utama dari produksi gas di portfolio aset perseroan,” kata dia dalam keterbukaan informasinya.

Pada kuartal I 2020, produksi gas Energi Mega tercatat sebesar 184 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), naik dibanding produksi kuartal I tahun lalu 100 MMSCFD. Produksi minyak juga naik dari 2.363 barel per hari menjadi 2.523 barel per hari pada kuartal I 2020. (AT)